Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Siap Kirim Bantuan Gempa Maroko dan Banjir Libya Jika Diminta

image-gnews
Kondisi Masjid Tinmal yang rusak parah akibat guncangan gempa di Tinmal, Maroko, 11 September 2023. Masjid abad ke-12 ini dibangun ketika Dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah Atlas yang terpencil sebelum merebut Marrakesh. REUTERS/Hannah McKay
Kondisi Masjid Tinmal yang rusak parah akibat guncangan gempa di Tinmal, Maroko, 11 September 2023. Masjid abad ke-12 ini dibangun ketika Dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah Atlas yang terpencil sebelum merebut Marrakesh. REUTERS/Hannah McKay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia siap mengirimkan bantuan untuk korban gempa Maroko dan banjir Libya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa jika pemerintah negara tersebut meminta bantuan asing, Indonesia sebagai negara sahabat dekat pasti akan bertindak segera.

“Kalau sudah ada permintaan, kami pasti akan memberikan bantuan. Indonesia punya tradisi selalu among the first to help our brother countries,” ujar Iqbal saat ditemui dalam acara media gathering pada Kamis, 14 September 2023 di Gedung Kemlu RI, Jakarta.

Sejauh ini, pemerintah Maroko belum membuka diri untuk semua tawaran bantuan asing yang datang, kecuali beberapa negara tertentu seperti Spanyol, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Pemerintah Libya pun secara resmi masih melakukan diskusi dengan Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) Kedutaan Besar RI (KBRI) Tripoli.

Per hari Kamis, Iqbal memastikan bahwa pihak Indonesia sedang melakukan investigasi terus, dan sejauh ini tidak ada informasi warga negara Indonesia jadi korban banjir di Libya. “Tapi karena ini di daerah timur, dan cukup jauh dari Tripoli, jadi butuh waktu untuk kami memastikan,” kata dia.

Selain karena faktor geografis, ada juga faktor politis yang menyebabkan kepastian membutuhkan waktu lama. Libya terpisah secara politik antara timur dan barat, sehingga layanan publik berantakan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011, yang memicu konflik bertahun-tahun. Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur Libya.

“Itu dia kenapa kita belum bisa memastikan 100 persen, karena masalah politik kemudian geografis juga. Ini kan lebih dekat ke Benghazi, jadi memang agak jauh dari Tripoli,” tutur Iqbal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menambahkan bahwa Kemlu telah membuka hotline untuk mengatasi masalah saat evakuasi bencana, yaitu WNI tidak tercatat di KBRI karena tidak lapor.

Menurut data KBRI Tripoli, saat ini tercatat 282 WNI di Libya yang tersebar di banyak titik, dengan mayoritas tinggal di Libya wilayah barat.

NABIILA AZZAHRA ABDULLAH

Pilihan Editor: NASA Akan Siaran Langsung, Buka-bukaan Soal Keberadaan UFO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Luar Negeri Akan Dorong Ratifikasi Perjanjian Proliferasi Senjata Nuklir di IAEA

1 hari lalu

Logo International Atomic Energy Agency. REUTERS/Leonhard Foeger
Kementerian Luar Negeri Akan Dorong Ratifikasi Perjanjian Proliferasi Senjata Nuklir di IAEA

Indonesia memastikan akan terus mendorong ratifikasi perjanjian proliferasi senjata nuklir setelah terpilih menjadi anggota Dewan Gubernur IAEA.


Kementerian Luar Negeri Sebut Dua Presiden siap Hadir di KTT AIS Forum 2023

1 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Sebut Dua Presiden siap Hadir di KTT AIS Forum 2023

Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi sejauh ini dua presiden dan sejumlah perdana menteri telah mengabarkan kehadiran pada KTT AIS Forum 2023.


Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan dalam Seleksi PPPK Kementerian Luar Negeri 2023

4 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan dalam Seleksi PPPK Kementerian Luar Negeri 2023

Kementerian Luar Negeri membuka peluang bagi kandidat dari berbagai jurusan dalam seleksi PPPK 2023.


Pasca-Banjir Libya, Wali Kota Derna Ditahan atas Kelalaian dan Salah Kelola

5 hari lalu

Warga  berjalan di samping rumah-rumah yang rusak pasca badai dahsyat dan hujan deras yang melanda negara itu, di Derna, Libya 13 September 2023. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Pasca-Banjir Libya, Wali Kota Derna Ditahan atas Kelalaian dan Salah Kelola

Wali kota Derna dan pejabat lainnya ditahan setelah banjir Libya atas kecurigaan lalai yang berujung pada bendungan jebol.


Tim SAR Libya Temukan 245 Jasad Korban Banjir dalam Sehari

8 hari lalu

Sejumlag bangunan dan jalanan yang hancur pasca banjir bandang menerjang di Derna, Libya 16 September 2023. Lorban tewas akibat badai dan banjir besar yang menyebabkan jebolnya dua bendungan di Libya hingga kini mencapai 11.300 orang. REUTERS/Esam Omran Al-fetori
Tim SAR Libya Temukan 245 Jasad Korban Banjir dalam Sehari

Pemerintah Kesatuan Libya pada Jumat mengumumkan bahwa tim SAR telah menemukan 245 jasad hanya dalam sehari di Kota Derna yang dilanda banjir


IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

8 hari lalu

Tim penyelamat mencari mayat di pantai, pasca banjir di Derna, Libya, 17 September 2023. REUTERS/Ayman Al-Sahili
IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

Bencana banjir Libya, yang menewaskan ribuan orang di Kota Derna, juga menyebabkan lebih dari 43.000 orang mengungsi


Setelah Banjir Libya, Ranjau-ranjau yang Belum Meledak Jadi Ancaman Baru

9 hari lalu

Seorang pejuang anti-Gaddafi menunjukkan ranjau antitank yang dijinakkan oleh kelompok tersebut di Brega. Asmaa Waguih/Reuters
Setelah Banjir Libya, Ranjau-ranjau yang Belum Meledak Jadi Ancaman Baru

Arus banjir Libya menghanyutkan ranjau-ranjau ini ke tempat baru dan masih ada potensi untuk meledak.


Maroko Alokasikan Rp502 Triliun untuk Rekonstruksi Wilayah yang Diguncang Gempa Bumi

9 hari lalu

Petugas bekerja mencari korban di reruntuhan bangunan pasca gempa di Amizmiz, Maroko, 10 September 2023. Kementerian Dalam Negeri Maroko mencatat korban tewas hingga menembus 2.012 orang dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis. REUTERS/Nacho Doce
Maroko Alokasikan Rp502 Triliun untuk Rekonstruksi Wilayah yang Diguncang Gempa Bumi

Pemerintah Maroko mengalokasikan dana 120 miliar dirham untuk rencana rekonstruksi setelah gempa bumi mengguncang dalam tempo lima tahun ke depan.


Ribut Soal Impor Gandum, Polandia Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina

10 hari lalu

Presiden Polandia Andrzej Duda memegang GROT, sistem senapan serbu modular, di pabrik senjata Fabryka Broni Lucznik di Radom, Polandia, 17 Maret 2023. GROT merupakan senjata standar di Angkatan Darat Polandia, dan Ukraina telah membeli dalam jumlah besar. REUTERS/Kacper Pempel
Ribut Soal Impor Gandum, Polandia Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina

Polandia tidak akan lagi mempersenjatai Ukraina untuk fokus pada pertahanannya sendiri, kata perdana menteri Polandia Mateusz Morawiecki


Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

11 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

Tindakan keras terhadap media menyusul laporan bahwa petugas polisi menahan dan menginterogasi wartawan Libya