Jokowi juga menyatakan bahwa pendanaan untuk percepatan penurunan emisi sangat penting. Dia mengatakan bahwa kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta harus dilanjutkan karena dianggap dapat membawa perubahan signifikan dalam penurunan emisi.
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus memperluas dan memperluas inisiatif 'Just Energy Transition Partnership' (JETP), yang diinisiasi tahun lalu di Bali.
“Dibutuhkan standar global, seperti taksonomi untuk mencegah praktik 'greenwashing' dan reformasi Bank Pembangunan Multilateral (MDB) harus merefleksikan representasi negara-negara anggotanya,” kata Presiden.
Sindir negara maju soal kesetaraan
Selama pertemuan Komite Tingkat Tinggi G20 di India, Jokowi juga membahas kesetaraan. Dia menyampaikan kepada seluruh anggota G20 bahwa stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan adalah tiga pilar penting untuk kemajuan global.
"Falsafah ‘Satu Keluarga’ ini semestinya bukan semata jargon. Melainkan sebuah pola pikir untuk menentukan arah pembangunan dunia. Kita semua harus bertanggung jawab dan pastikan seluruh masyarakat dunia tanpa terkecuali hidup dalam damai, stabil dan sejahtera," kata Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 10 September 2023.
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan terus mendukung ASEAN sebagai jangkar stabilitas regional selama masa jabatannya sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023. Budaya dialog dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik akan dihargai Indonesia.
Ia meminta perang dan permusuhan berakhir dengan berpegang teguh pada hukum internasional, kerja sama, dan multilateralisme yang inklusif. G20, yang merupakan forum utama untuk kerja sama ekonomi, diminta untuk menanamkan solidaritas sebagai dasar kerja sama antara anggota.
“Dengan kondisi global yang semakin terpolarisasi, G20 harus bergerak untuk mengakhiri dikotomi utara-selatan, maju-berkembang, maupun timur-barat. Pintu dialog dan kerja sama harus terbuka bagi seluruh negara,” katanya.
Jokowi dan ibu negara Iriana telah kembali ke Indonesia pada Minggu malam. Dalam acara KTT G20 itu, ia didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.
DEWI RINA CAHYANI | ALI AKHMAD NOOR HIDAYAT
Pilihan Editor: Respons Dunia Internasional soal Gempa Maroko, PBB hingga Turki Siap Beri Bantuan