TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Maroko yang melanda High Atlas pada Jumat malam menelan ribuan korban jiwa. Menurut Kementerian Dalam Negeri, 2.012 orang meninggal dunia dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang yang dalam kondisi kritis. Menurut Survei Geologi AS, gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dan berpusat sekitar 72 kilometer barat daya Marrakesh.
Getaran dirasakan hingga ke Huelva dan Jaen di Spanyol selatan. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampaknya di Marrakesh dan sekitarnya.
Maroko umumkan tiga hari berkabung
Pada hari Sabtu, pengadilan kerajaan Maroko mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri.
Angkatan bersenjata Maroko akan mengerahkan tim penyelamat untuk memberikan air bersih, pasokan makanan, tenda, dan selimut kepada wilayah yang terkena dampak.
PBB siap bantu
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bersedia membantu pemerintah Maroko dalam upayanya membantu masyarakat yang terkena dampak gempa bumi.
Sekretaris Jenderal António Guterres turut berduka atas bencana yang terjadi di Maroko yang memakan banyak korban jiwa, kata Stéphane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB.
“Sekretaris Jenderal menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Maroko pada masa-masa sulit ini,” kata dia dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu 9 September 2023.
Selain PBB, beberapa negara juga ikut menyampaikan belasungkawa. Tak sedikit juga yang menawarkan bantuan kemanusiaan. Berikut beritanya dihimpun Tempo.