TEMPO.CO, Jakarta - Perlintasan perbatasan utama Pakistan dengan Afghanistan ditutup untuk hari kedua pada Kamis, 7 September 2023, yang menyebabkan penumpukan truk yang memuat barang, setelah bentrokan antara pasukan keamanan dari kedua negara.
Penyeberangan perbatasan yang sibuk telah ditutup pada Rabu setelah pasukan Pakistan dan Taliban Afghanistan mulai saling menembak, menurut pejabat setempat.
Abdul Basir Zabuli, juru bicara polisi pimpinan Taliban di provinsi Nangarhar di Afghanistan timur, tempat penyeberangan itu berada, mengatakan bahwa pihak berwenang dari kedua negara sedang berusaha mencari tahu penyebab bentrokan tersebut.
Titik perbatasan Torkham adalah titik transit utama bagi pelancong dan barang antara Pakistan dan Afghanistan yang tidak memiliki daratan.
Ziaul Haq Sarhadi, direktur Kamar Dagang dan Industri Gabungan Pakistan-Afghanistan, mengatakan ratusan truk yang memuat buah-buahan, sayuran, dan barang-barang lainnya terjebak akibat penutupan tersebut.
“Para pedagang menderita kerugian besar setelah perbatasan di Torkham ditutup pada Rabu menyusul insiden penembakan di sana,” katanya kepada Reuters.
Seluruh arus perdagangan terpengaruh dan pemuatan barang di pelabuhan selatan Karachi terganggu.
Perselisihan terkait perbatasan sepanjang 2.600 km telah menjadi sumber keributan antara negara bertetangga selama beberapa dekade.
Dalam insiden terpisah, militer Pakistan mengatakan empat tentara tewas dalam bentrokan di distrik Chitral, dekat perbatasan Afghanistan, pada Rabu dan 12 militan tewas.
Taliban Pakistan, atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya telah berperang melawan pasukan keamanan di wilayah tersebut selama dua hari terakhir.
Militer Pakistan menggemakan tuntutannya kepada otoritas Taliban Afghanistan untuk menghentikan penggunaan wilayahnya untuk serangan militan setelah bentrokan di Chitral, daerah pegunungan dekat perbatasan Afghanistan yang populer di kalangan turis Pakistan dan asing.
Taliban Afghanistan membantah wilayah mereka digunakan oleh militan, dan mengatakan kekhawatiran keamanan di negara tetangganya adalah masalah internal pihak berwenang Pakistan.
Serangan yang diklaim oleh TTP telah meningkat di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok ini telah berjanji setia kepada Taliban Afghanistan namun tidak secara langsung menjadi bagian darinya.
REUTERS
Pilihan Editor: Pelapor Khusus PBB: Pekerja Migran di Kanada 'Rentan' terhadap Perbudakan Modern