TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin mengatakan bahwa Moskow akan kembali ke kesepakatan gandum Laut Hitam segera setelah persyaratannya dipenuhi.
“Kami akan siap untuk menghidupkan kembali kesepakatan gandum, dan kami akan melakukan ini segera setelah semua pembatasan ekspor produk pertanian Rusia dicabut,” kata Putin dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di Kota Sochi, Rusia.
Putin mengatakan panen gandum Rusia bisa mencapai 130 juta ton tahun ini, dan potensi ekspor negara itu akan tetap sebesar 60 juta ton.
Dia mengatakan bahwa Moskow tidak menentang kesepakatan gandum tersebut, tetapi Putin memperingatkan Ukraina agar tidak menggunakan koridor ekspor gandum untuk tujuan militer.
Erdogan menambahkan Turki sedang mengerjakan paket proposal baru bersama dengan PBB. Dia menyatakan keyakinannya bahwa proposal tersebut akan membantu melanjutkan kesepakatan sesegera mungkin.
Baca juga:
Pemimpin Rusia lebih lanjut mengatakan bahwa Moskow akan terus mengekspor pangan dan pupuk untuk membantu menstabilkan harga pangan global. Dia mengatakan bahwa Rusia, Turki dan Qatar akan bekerja sama untuk mengirimkan 1 juta ton biji-bijian Rusia ke negara-negara yang membutuhkan.
Inisiatif ini akan berkontribusi terhadap penyelesaian krisis pangan global, kata Putin, namun ia menambahkan bahwa hal ini tidak boleh dipandang sebagai alternatif terhadap kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.
Pada Juli lalu, Rusia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB, untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang dihentikan setelah perang Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.
Moskow mengeluh bahwa negara-negara Barat gagal memenuhi kewajibannya atas ekspor gandum Rusia, dan tidak cukupnya pasokan gandum Ukraina ke negara-negara yang membutuhkan. Dikatakan bahwa pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menghalangi pengirimannya.
Kedua presiden juga membahas krisis Ukraina dan usulan gencatan senjata global yang bertujuan mencapai penyelesaian politik. Putin berterima kasih kepada Erdogan atas upaya mediasinya, dan menegaskan kembali bahwa Moskow tetap terbuka untuk berdialog.
Erdogan kemudian menegaskan bahwa Turki siap bertindak sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina, dan tetap berkomitmen untuk membangun perdamaian dan stabilitas abadi.
Pilihan Editor: Erdogan: Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Dapat Segera Dipulihkan
REUTERS | ANADOLU