Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Gaza Diminta Abaikan Perintah Evakuasi dari Israel

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Warga Palestina membawa barang-barangnya saat mengungsi setelah melarikan diri dari wilayah barat Khan Younis, menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina membawa barang-barangnya saat mengungsi setelah melarikan diri dari wilayah barat Khan Younis, menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKementerian Dalam Negeri Gaza meminta warga sipil Palestina pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk mengabaikan perintah Israel untuk mengevakuasi daerah mereka dan pindah ke selatan, lapor Anadolu Agency.

"Klaim Israel tentang adanya zona aman di Gaza selatan adalah bohong karena Israel melakukan kejahatan dan pembantaian di seluruh wilayah kantong tersebut," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan kepada warga Gaza utara untuk mengabaikan ancaman Israel untuk mengevakuasi rumah mereka dan menuju ke selatan," tambahnya.

Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Minggu bagi warga sipil Palestina di Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke daerah-daerah yang ditunjuk oleh tentara Israel sebagai "zona aman" di Gaza tengah dan selatan.

Organisasi-organisasi hak asasi manusia dan pengamat internasional telah mengutuk perintah yang tidak berperikemanusiaan dan penderitaan massal yang diakibatkannya terhadap warga Palestina. Selain itu, warga Palestina sering diserang oleh militer Israel baik dalam perjalanan menuju "daerah aman" maupun setelah mereka tiba di sana.

Juli lalu, tentara Israel menggempur kamp-kamp pengungsian warga sipil di al-Mawasi di Gaza selatan, menewaskan lebih dari 90 orang Palestina dan melukai hampir 300 orang lainnya, demikian menurut sumber-sumber resmi Palestina.

Israel juga melakukan taktik yang sama di Lebanon. Perintah ini kini dipandang luas sebagai taktik pembersihan etnis, memaksa warga untuk mengungsi di bawah peringatan yang kaca dan tidak jelas.

Selama lebih dari seminggu, warga Lebanon hidup dalam ketakutan yang terus-menerus, terpaku pada ponsel mereka setiap malam, menunggu perintah evakuasi terbaru dari juru bicara bahasa Arab pasukan pendudukan Israel, Avichay Adraee.

Bukan karena mereka adalah pengikut setia pernyataannya, tetapi karena pengumuman ini menentukan apakah rumah mereka akan dibom malam itu. Ritual tanpa pandang bulu ini telah berubah menjadi horor malam hari, di mana warga sipil dengan cemas menelusuri media sosial, berharap rumah mereka tidak menjadi target berikutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi yang tak terhitung jumlahnya di seluruh Lebanon, terkadang sampai enam kali dalam waktu dua jam. Kadang-kadang, peringatan ini menyebutkan lokasi yang tepat, tetapi lebih sering, peringatan ini menyertakan peta yang tidak jelas yang mencakup seluruh lingkungan - yang pada dasarnya menandai seluruh wilayah sipil untuk dibombardir tanpa pandang bulu.

Israel sering mengklaim bahwa Hizbullah beroperasi di zona-zona tersebut, namun korban dari serangan-serangan ini sebagian besar adalah warga sipil yang tidak memiliki tempat yang aman untuk dituju, atau mereka yang memilih untuk tidak meninggalkan rumah mereka.

Israel melanjutkan serangan brutalnya ke Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.800 orang telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 96.900 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

MIDDLE EAST MONITOR | AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Ini Fasilitas-fasilitas Strategis Iran yang Diincar Israel dalam Serangan Balasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Prancis Macron Serukan Larangan Penjualan Senjata kepada Israel

9 jam lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS
Presiden Prancis Macron Serukan Larangan Penjualan Senjata kepada Israel

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik keputusan Israel mengirim pasukan ke Lebanon, dan mengatakan bahwa eskalasi regional harus dihindari.


Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

16 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

KBRI Amman menjamin keselamatan para WNI yang dievakuasi dari Lebanon yang akan dipulangkan ke Indonesia.


Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

21 jam lalu

Hashem Safieddine. Wikipedia
Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

Media Israel menyebut calon pengganti Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine telah terbunuh.


Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

1 hari lalu

Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk terowongan menuju Mesir di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, di wilayah Koridor Philadelphia di Gaza selatan, 13 September 2024. Militer Israel menunjukkan kepada wartawan sebuah terowongan lebar yang cukup besar untuk dilalui truk, yang mengarah ke Mesir tetapi diblokir dari sisi Mesir. REUTERS/Amir Cohen
Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

1 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

2 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.


Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

2 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

2 hari lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.


116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.


40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

2 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu