Penyanderaan Polisi
Penyanderaan massal terjadi sehari setelah ratusan tentara dan petugas polisi melakukan operasi pencarian senjata, amunisi dan bahan peledak di salah satu lembaga pemasyarakatan utama negara itu, di kota Latacunga di Andean di selatan.
Seperti dilansir AFP, SNAI mengatakan pada hari sebelumnya bahwa penyanderaan adalah pembalasan atas operasi tersebut. Namun pihak berwenang kemudian mengatakan hal itu sebagai protes atas pemindahan narapidana ke penjara lain.
Penjara di Ekuador telah menjadi lokasi pembantaian oleh geng-geng saingan yang memiliki hubungan dengan kartel Kolombia dan Meksiko yang telah menyebabkan kematian lebih dari 430 narapidana sejak 2021, sering kali meninggalkan jejak tubuh yang terbakar dan terpotong-potong.
Bulan lalu, kekerasan di penjara Ekuador menewaskan 31 orang hingga pemerintah mengumumkan keadaan darurat 60 hari untuk penjara-penjara di negara itu.
Negara ini, yang hingga beberapa tahun lalu merupakan surga damai di Amerika Selatan yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru, baru-baru ini mengalami kekerasan karena negara tersebut menjadi pusat perdagangan narkoba.
REUTERS
Pilihan Editor: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Apartemen Kumuh Johannesburg