TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban melontarkan pernyataan kontroversial dalam wawancara dengan mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson yang dirilis pada Rabu 30 Agustus 2023. Dalam wawancara itu, Orban mendesak negara-negara Barat untuk membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai arsitektur keamanan baru Ukraina.
“Ini termasuk tidak mengembalikan Krimea atau menerima keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer NATO,” kata Orban dalam wawancara yang dirilis di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Pemimpin Hongaria, yang mendapat kritik atas upayanya untuk melemahkan sanksi Barat yang diberlakukan terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina, mengatakan kepada bahwa Ukraina berada di jalur yang tepat untuk kalah perang karena kalah jumlah dengan pasukan Rusia.
“Kita harus membuat kesepakatan dengan Rusia mengenai arsitektur keamanan baru untuk memberikan keamanan dan kedaulatan bagi Ukraina, tetapi bukan keanggotaan di NATO,” ujar Orban.
Orban mengatakan kembalinya Semenanjung Krimea di Laut Hitam yang strategis, yang dianeksasi Rusia pada 2014, sebelum invasi besar-besaran ke Ukraina tahun lalu, “sama sekali tidak realistis.”
Ia juga mengatakan peluang terbaik bagi perdamaian adalah bagi mantan Presiden AS Donald Trump untuk kembali berkuasa dan mengakhiri dukungan militer terhadap Ukraina.
Orban telah mencoba untuk memblokir bantuan Uni Eropa, menolak memasok senjata ke Kyiv dan berulang kali mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina pasti akan gagal.
Pemerintahan Orban juga telah memutuskan kesepakatan dengan Rusia di bidang energi, mengamankan pasokan gas, dan melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir yang dipimpin Rusia meskipun ada keberatan dari beberapa sekutu Uni Eropa dan NATO.
Pemimpin Hongaria tersebut menyebut Putin sebagai model yang ia gunakan untuk membangun apa yang ia sebut sebagai “demokrasi tidak liberal” yang bertentangan dengan nilai-nilai multikultural Uni Eropa.
Pilihan Editor: Viktor Orban Mulus 4 Periode, Uni Eropa Periksa Hungaria
AL ARABIYA