TEMPO.CO, Jakarta - Irak mengeksekusi mati tiga orang yang dihukum karena pemboman 2016. Serangan ini menewaskan lebih dari 320 orang di distrik perbelanjaan Baghdad dan diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS. Pengumuman ini dilakukan kantor perdana menteri pada Senin.
Pemboman tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Setidaknya 323 orang tewas dalam pemboman mobil yang memicu kebakaran hebat di kawasan perbelanjaan Karrada di Baghdad pada awal 3 Juli 2016. Saat itu, kawasan tersebut dipenuhi orang-orang menjelang perayaan Idul Fitri yang mengakhiri bulan suci Ramadhan.
Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani, dalam pertemuan dengan keluarga korban, memberi tahu mereka "hukuman mati yang sah dijatuhkan terhadap tiga penjahat utama yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam pemboman teroris", kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang pernah melanda Irak. Mayor Jenderal Polisi Talib Khalil Rahi saat itu mengatakan minibus yang ditumpangi pelaku bom telah memuat bahan peledak plastik dan amonium nitrat.
Ledakan awal hanya menewaskan sedikit orang, tetapu api menyebar dan menjebak orang-orang di dalam pusat perbelanjaan yang tidak memiliki pintu darurat, kata Rahi pada konferensi pers beberapa hari kemudian.
Kebakaran yang berkobar membuat sulit untuk mengidentifikasi korban tewas. Menteri Dalam Negeri Mohammed Ghabban mengundurkan diri setelah ledakan itu.