Pelaku Ditangkap di Luar Negeri
ISIS telah menguasai wilayah yang luas di utara dan barat Bagdad pada 2014. Namun pada saat ledakan di Karrada, pasukan Irak telah merebut kembali wilayah yang signifikan dari para jihadis, yang membalas serangan terhadap warga sipil.
Pemerintah Irak menyatakan kemenangan melawan ISIS pada akhir 2017 setelah kampanye militer yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat.
Pada Oktober 2021 Irak mengumumkan penangkapan di luar negeri terhadap orang yang dikatakan sebagai tersangka utama di balik ledakan Karrada. Perdana Menteri saat itu Mustafa al-Kadhemi mengatakan Ghazwan Alzawbaee adalah "pelaku utama" dalam serangan itu "dan banyak serangan lainnya."
Sumber pemerintah mengatakan bahwa Alzawbaee termasuk di antara mereka yang dihukum mati.
Namun pernyataan dari kantor Sudani tidak menyebutkan nama mereka yang dihukum gantung atau menyebutkan kapan mereka dijatuhi hukuman. Dikatakan bahwa eksekusi tersebut dilakukan pada Minggu malam dan Senin pagi.
PBB memperkirakan dalam sebuah laporan pada Maret bahwa ISIS masih memiliki “5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung” di Irak dan negara tetangga Suriah, “kira-kira setengahnya adalah milisi”.
Sel-sel ISIS terus menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil di kedua negara, tetapi laporan PBB mengatakan ISIS telah berhasil dilemahkan berkat “operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan” di kedua sisi perbatasan.
Selama beberapa tahun, pengadilan Irak telah menjatuhkan ratusan hukuman mati serta hukuman penjara seumur hidup berdasarkan hukum pidana untuk keanggotaan dalam “kelompok teroris”.
Pengadilan Irak juga menjatuhkan hukuman mati untuk pembunuhan yang disengaja.
Pada 2022, Irak mengeksekusi lebih dari 11 orang, lebih sedikit dibandingkan Amerika Serikat, dan menjatuhkan hukuman mati kepada lebih dari 41 orang, menurut laporan Amnesty International.
Pilihan Editor: Bom Guncang Bagdad Seusai Buka Puasa, 83 Orang Tewas
CHANNEL NEWSASIA