TEMPO.CO, Jakarta - Mobil Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir melanggar lampu merah di Yerusalem pada Jumat, dan bertabrakan dengan kendaraan lain, lapor media Ibrani.
Kecelakaan itu terjadi di persimpangan French Hill di ibu kota, Ynet, Channel 12 dan Haaretz melaporkan.
Ben-Gvir rupanya sedang dalam perjalanan untuk wawancara dengan berita Channel 13 saat itu. Mobil itu milik kantor resminya, dikemudikan oleh seorang sopir.
Menurut Haaretz, kendaraan kedua membawa sebuah keluarga yang terdiri dari tiga anak.
Semua laporan mencatat bahwa tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Seorang menteri diperbolehkan menerobos lampu merah hanya dalam keadaan ekstrim seperti saat terjadi insiden keamanan. Tidak jelas mengapa pengemudi tersebut tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Polisi sedang menyelidiki masalah ini.
“Ini bisa saja berakhir dengan bencana,” kata seorang sumber polisi kepada Haaretz yang tidak mau disebutkan namanya. “Tidak ada pembenaran untuk mengemudi melalui lampu merah tanpa masalah yang sangat mendesak. Menteri tidak kebal hukum.”
Berseteru dengan Bella Hadid
Baru-baru ini, Ben-Gvir terlibat perseteruan dengan supermodel AS Bella Hadid, mengenai komentar-komentar minggu ini yang dikutuk oleh warga Palestina sebagai tindakan rasis.
Dalam sebuah wawancara dengan N12 News pada Rabu, Ben-Gvir mengatakan bahwa hak untuk hidup dan bergerak bagi para pemukim di pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki mengalahkan hak untuk bergerak bagi warga Palestina.
Ben-Gvir, yang tinggal di permukiman Yahudi di Kiryat Arba dekat titik konflik di kota Hebron, Tepi Barat, mengatakan dalam wawancara bahwa pembatasan diperlukan untuk melindungi keamanan keluarganya.
“Hak saya, hak istri saya, hak anak-anak saya untuk melakukan perjalanan di jalan Yudea dan Samaria lebih penting daripada hak untuk bergerak bagi orang Arab,” katanya, merujuk pada Tepi Barat dengan nama Ibrani dalam Alkitab.
Supermodel Bella Hadid, yang ayahnya adalah warga Palestina dan merupakan pendukung vokal hak-hak Palestina, mengkritik komentar Ben-Gvir di Instagram, di mana ia memiliki hampir 60 juta pengikut.
“Tidak ada tempat, waktu, apalagi di tahun 2023 ini kehidupan yang satu harus lebih berharga dari kehidupan yang lain. Terutama karena etnis, budaya, atau kebencian murni mereka,” tulisnya dalam postingannya pada Kamis.
TIMES OF ISRAEL | AL JAZEERA
Pilihan Editor: AS Kutuk Kekerasan Seksual atas Kaum Perempuan Terkait Konflik Sudan