TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Jumat, 25 Agustus 2023, mengutuk kekerasan seksual terkait konflik Sudan yang meluas, yang menurut Departemen Luar Negeri AS, sumber yang dapat dipercaya termasuk para korban mengaitkannya dengan Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter (RSF) dan milisi sekutunya.
“Banyaknya laporan pemerkosaan, pemerkosaan yang dilakukan oleh geng, dan bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender lainnya terhadap perempuan dan anak perempuan di Darfur Barat dan wilayah lainnya sangat meresahkan. Tindakan kebrutalan ini berkontribusi pada munculnya pola kekerasan etnis yang ditargetkan,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Secara khusus, kami sangat prihatin dengan situasi di dan sekitar Nyala, Darfur Selatan di mana puluhan ribu warga sipil terjebak ketika pertempuran meningkat antara RSF dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF),” tambahnya.
Amerika Serikat meminta RSF dan SAF untuk segera menghentikan pertempuran dan mengizinkan perjalanan yang aman bagi semua warga sipil ke luar kota, kata departemen tersebut.
Sementara itu, PBB memperingatkan akan meluasnya perang Sudan. “Konflik akibat virus ini dan kelaparan, penyakit, dan pengungsian yang terjadi kini mengancam seluruh negeri,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Dia mengatakan dia prihatin dengan meluasnya pertempuran di negara bagian Gezira, yang terletak di selatan Khartoum, tempat RSF melakukan serangan.
“Ratusan ribu anak-anak mengalami kekurangan gizi parah dan berisiko kematian jika tidak diobati,” kata Griffiths, seraya menambahkan bahwa penyakit seperti campak, malaria, demam berdarah, dan diare cair akut sedang menyebar.
Juru bicara dana anak-anak PBB memperkirakan kurangnya pasokan akan mengakibatkan lonjakan kematian anak.
Susanna Borges dari Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas), yang kembali ke Jenewa dari perbatasan Chad minggu ini, mengatakan kepada wartawan bahwa para pengungsi belum menerima jatah makanan untuk Agustus, dan pasokan air yang tidak memadai telah mendorong beberapa orang untuk menggali lubang.
Permohonan bantuan Sudan sebesar US$2,6 miliar baru didanai 26%, kata juru bicara PBB pada pengarahan di Jenewa, dan menyerukan para donor untuk mempercepat bantuan yang dijanjikan.