Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu, 21 April 2024, mengumumkan setidaknya 485 warga Palestina tewas dan 4.900 luka-luka dalam serangan Israel dan pendudukan ilegal di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober 2023. Dilaporkan pula, lebih dari 340 fasilitas kesehatan hancur pada periode dan teritorial sama. Di antara korban tewas adalah tenaga kesehatan.
Kementerian Kesehatan Palestina menuduh israel telah menghalang-halangi para tenaga kesehatan menjalankan tugasnya merawat warga Palestina di Tepi Barat. Larangan-larangan yang diberlakukan Israel di Tepi Barat telah memperburuk krisis kemanusiaan di Tepi Barat, di antara larangan itu membatasi warga Palestina pada akses kesehatan dasar.
“Kebijakan ini merupakan pelanggaran yang paling mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional dan memperburuk penderitaan warga sipil,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.
Sejalan dengan serangan 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza, militer Israel juga telah meningkatkan serangan dan penahanan pada warga Palestina di Tepi Barat, termasuk wilayah Yerusalem timur yang diduduki. Perang Gaza telah menewaskan hampir 34.100 orang, yang sebagian besar anak-anak dan perempuan. Bukan hanya itu, perang Gaza juga telah menyebabkan kehancuran serta kelaparan yang menewaskan anak-anak dan lansia.
Israel sampai berita ini diturunkan masih terus melancarkan perang walau resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata. Tel Aviv juga menghadapi dakwaan genosida. yang telah diduduki Israel sejak 1967, telah mengalami lonjakan kekerasan dalam satu tahun terakhir, terutama sejak perang Israel di Gaza meletus pada Oktober 2023.
Sebelumnya pada 20 April 2024, seorang remaja, 16 tahun, tewas ditembak dengan lima peluru oleh pasukan Israel. Remaja tersebut – yang diidentifikasi sebagai Qais Fathi Nasrallah – tiba di rumah sakit Tulkarem setelah mengembuskan napas terakhir karena luka-lukanya. Selain remaja tersebut, empat orang lainnya juga dinyatakan tewas akibat serangan militer Israel.
Zein Basravi dari Al Jazeera, melaporkan dari Tulkarem, mengatakan militer Israel masuk ke kamp pengungsi Nur Syam pada Kamis malam, 18 April 2024, dalam sebuah operasi selama berjam-jam yang berlangsung hingga Jumat, 19 April 2024.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini