TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa India pada Senin, 21 Agustus 2023, merilis gambar yang diambil pesawat ruang angkasanya dari sisi jauh bulan saat menuju upaya pendaratan di kutub selatan bulan, hanya beberapa hari setelah kegagalan pendarat Rusia.
Pesawat antariksa Chandrayaan 3 milik Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) telah berpacu dengan Rusia untuk menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan bulan, wilayah yang kawahnya diperkirakan mengandung air es yang dapat mendukung pemukiman bulan di masa depan.
Ketika berita kegagalan misi Luna-25 Rusia tersiar pada Minggu, ISRO mengatakan bahwa Chandrayaan-3 akan mendarat pada 23 Agustus.
Misi - Chandrayaan berarti "kendaraan bulan" dalam bahasa Hindi dan Sansekerta - adalah upaya kedua India untuk mendarat di kutub selatan bulan. Pada 2019, misi Chandrayaan-2 ISRO berhasil mengerahkan pengorbit tetapi pendaratnya jatuh.
Medan yang berat membuat pendaratan di kutub selatan menjadi sulit, tetapi melakukan pendaratan pertama akan bersejarah. Es air di kawasan itu dapat memasok bahan bakar, oksigen, dan air minum untuk misi masa depan.
Gambar yang dirilis pada Senin menunjukkan kawah di permukaan bulan yang ditangkap oleh Kamera Deteksi dan Penghindaran Bahaya Pendarat ISRO, yang dirancang untuk membantu menemukan lokasi pendaratan yang aman untuk pesawat ruang angkasa.
Misi bulan India diluncurkan pada 14 Juli, dan modul pendarat Chandrayaan-3 terpisah dari modul propulsi minggu lalu.
Bagi India, pendaratan di bulan yang sukses akan menandai kemunculannya sebagai kekuatan antariksa di saat pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ingin memacu investasi dalam peluncuran ruang angkasa swasta dan bisnis berbasis satelit terkait.
“Jika Chandrayaan-3 berhasil, itu akan meningkatkan reputasi badan antariksa India di dunia, menunjukkan bahwa India menjadi pemain kunci dalam eksplorasi ruang angkasa,” kata Manish Purohit, mantan ilmuwan ISRO.