Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hawaii Mirip Zona Perang, Pencarian Korban Masih Terus Berlangsung

Reporter

image-gnews
Pemandangan dari udara masyarakat Lahaina setelah kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang yang membakar sebagian besar kota beberapa hari lalu, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. REUTERS/Marco Garcia
Pemandangan dari udara masyarakat Lahaina setelah kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang yang membakar sebagian besar kota beberapa hari lalu, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. REUTERS/Marco Garcia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Hawaii Josh Green pada Minggu menyebut bagian dari Pulau Maui, AS,  yang luluh lantak akibat kebakaran hutan dan lahan sebagai "zona perang". Hingga Senin 14 Agustus 2023, Reuters menyebut jumlah korban tewas mencapai 93 jiwa dan kemungkinan terus bertambah.

Kobaran api yang bergerak cepat menerjang pantai barat laut Maui pada Selasa pekan lalu, meratakan kota resor bersejarah Lahaina serta melumat hampir seluruh benda yang berada di jalurnya.

Beberapa hari setelah kebakaran hebat tersebut, petugas pemadam kebakaran masih berupaya menjinakkan percikan api, dan anjing pelacak mengendus di sepanjang reruntuhan bangunan di kota yang hangus mencari korban saat penyintas dan pejabat masih bergulat dengan bencana yang berskala besar tersebut.

"Saat ini, kami masih dalam pergolakan fase akut pemulihan, artinya kami masih memulihkan hilangnya nyawa yang tragis," kata Green pada Minggu petang. "Kami berada di jumlah 93 (korban) sekarang ... ini zona perang, tapi bantuan yang berdatangan luar biasa."

Green, yang memperingatkan pada Sabtu bahwa jumlah korban tewas akan meningkat, sekali lagi berjanji untuk menyelidiki respons terhadap kobaran api dan sistem pemberitahuan darurat setelah beberapa warga mempertanyakan apakah lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memperingatkan mereka sebelum rumah mereka dilalap api.

Beberapa orang terpaksa terjun ke Samudera Pasifik untuk menyelamatkan diri.

Sirene yang ditempatkan di sekitar pulau - yang dimaksudkan untuk memperingatkan bencana alam yang akan datang - tidak pernah berbunyi, dan pemadaman listrik serta tidak berfungsinya telepon seluler dalam cakupan yang luas menghambat bentuk peringatan lainnya.

"Kita akan segera tahu apakah mereka sudah cukup berupaya atau tidak untuk mengaktifkan sirene itu," kata Green.

Presiden Joe Biden pada Minggu mengatakan kepada wartawan yang bertanya apakah dia akan mengunjungi Maui dalam beberapa hari mendatang, menjawab bahwa "kami berencana untuk itu".

Jumlah korban tewas yang besar itu membuat bencana kebakaran ini sebagai yang terburuk di Hawaii, melewati tsunami yang menewaskan 61 orang pada 1960, setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS.

Jumlah korban tewas itu juga melebihi jumlah korban yang meninggal akibat kebakaran di Kota Paradise, California, pada 2018, yang menewaskan 86 jiwa.

Jumlah tersebut juga yang tertinggi sejak kebakaran hutan dan lahan pada 1918, ketika 453 orang meninggal karena kebakaran di Kota Cloquet di Minnesota dan Wisconsin, berdasarkan data dari Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA).

Para pejabat telah mengamankan 1.000 kamar hotel bagi warga yang telah kehilangan rumah mereka dan berencana mengatur properti sewaan untuk dijadikan perumahan tanpa biaya bagi para keluarga, kata Green.

Lebih dari 1.400 orang telah dibawa ke tempat penampungan darurat.

Biaya untuk membangun kembali Lahaina diperkirakan mencapai US$5,5 miliar atau sekitar Rp84,3 triliun, menurut Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), dengan lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur dan lebih dari 850 hektare terbakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur FEMA Deanne Criswell mengatakan badan itu menerjunkan 150 orang di lapangan, dengan tim pencari tambahan dan anjing pencari akan tiba dalam satu atau dua hari mendatang.

Pihak berwenang mulai mengizinkan penduduk kembali ke Maui barat pada Jumat, meskipun zona kebakaran di Lahaina tetap dibarikade. Gubernur mengatakan daerah itu adalah situs berbahaya karena asap berbahaya dari reruntuhan yang membara.

Ratusan orang masih hilang, meski jumlah pastinya masih belum jelas.

Pemandangan di Lahaina "terlalu suram" setelah bencana alam tersebut melanda, kata Green Minggu.

"Ketika kami mencoba mencari mereka yang telah kehilangan nyawa, praktis tidak ada apa-apa di sana," katanya. Kondisi jenazah dapat mempersulit upaya identifikasi, dengan hanya dua korban yang teridentifikasi pada Sabtu, kata pejabat Kabupaten Maui.

Bencana dimulai tepat setelah tengah malam pada Selasa ketika kebakaran dilaporkan terjadi di Kota Kula, kira-kira 55 kilometer dari Lahaina.

Sekitar lima jam kemudian, listrik padam di Lahaina. Dalam pesan terbaru yang diposting di Facebook pagi itu, Kabupaten Maui mengatakan kebakaran hutan seluas 1,2 hektare muncul di Lahaina sekitar pukul 6:30 pagi tetapi telah diatasi pada pukul 10 pagi.

Postingan selanjutnya difokuskan pada kebakaran Kula, yang telah membakar ratusan hektare dan memaksa beberapa evakuasi warga setempat. Namun, sekitar pukul 15.30, menurut postingan terbaru dari pihak county, api Lahaina telah berkobar.

Beberapa penduduk mulai mengungsi sementara warga termasuk tamu hotel di sisi barat kota diinstruksikan untuk berlindung di tempat.

Pada jam-jam berikutnya, pihak county memposting serangkaian perintah evakuasi di Facebook, meskipun tidak jelas apakah penduduk menerimanya karena orang-orang sedang panik melarikan diri dari kobaran api yang bergerak cepat.

Beberapa saksi mengatakan mereka hanya memperoleh sedikit peringatan, serta menggambarkan teror yang mereka alami saat kobaran api menghancurkan kota di sekitar mereka dalam hitungan menit.

Pilihan Editor: Korban Kebakaran di Hawaii Hampir 100 Orang, Paling Mematikan dalam 1 Abad Terakhir 

REUTERS | CBC NEWS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

26 menit lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

56 menit lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

14 jam lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

21 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.