TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan perintah untuk mengevakuasi lebih dari 200 warga negara Israel dari wilayah Amhara, Ethiopia, yang saat ini sedang dikecamuk kekerasan. Video pernyataan dari Netanyahu yang dipublikasi pada Jumat, 11 Agustus 2023, menyebut ada 204 warga negara Israel dan warga negara Ethiopia pemeluk yahudi di Kota Gondar and Bahir Dar.
Dia menyatakan proses evakuasi dilakukan oleh empat pesawat khusus dari Addis Ababa dan akan diterbangkan dari sana ke Israel. Netanyahu memastikan mereka yang dievakuasi tersebut akan disambut dengan hangat dan tangan terbuka.
Gondar and Bahir Dar masuk daftar satu dari enam kota di Amhara yang rusak akibat pertempuran antara militer Ethiophia dan kelompok militan lokal bernama Fano. Dilaporkan ada sejumlah besar warga sipil yang menjadi korban tewas akibat bentrokan ini. Pemerintah Ethiophia mendeklarasikan status darurat di wilayah selama enam bulan ke depan di Amhara pada pekan lalu.
Pertempuran di Amhara pecah pada awal bulan lalu sehingga menciptakan krisis keamanan di Ethiopia terbesar sejak perang sipil berakhir di wilayah Tigray pada November 2022. Kerusukan di Amhara dilaporkan dipicu oleh keputusan Pemerintah Ethiophia pada April 2023 untuk membubarkan pasukan keamanan di penjuru Ethiopia. Keputusan ini membuat Amhara menjadi rentan dengan penyerangan dari militant-militan yang bercokol di area tetangga.
Warga negara Ethiopia pemeluk yahudi atau yang disebut Beta Israel, tinggal di wilayah utara dan barat laut Ethiopia selama berabad-abad. Banyak dari warga di sana sudah pindah ke Israel dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Warga Ethiopia yang punya satu atau lebih dari kakek-neneknya yang pemeluk yahudi, bisa tinggal di Israel dan mendapatkan status kewarga-negaraan Israel. Aturan ini diatur oleh undang-undang Law of Return di Israel. Negeri Bintang Daud melakukan sebuah upaya penyelamatan rahasia pada sekitar 15 ribu warga negara Ethiopia pemeluk yahudi dalam tempo kurang 24 jam saat perang sipil pada 1991. Operasi penyelamatan itu disebut operasi Solomon yang diikuti oleh sejumlah evakuasi kecil-kecilan beberapa tahun kemudian.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Fakta-fakta Mossad, Lembaga Intelijen Israel yang Dibentuk saat Palestina Dijajah Inggris
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.