TEMPO.CO, Jakarta - Jerman akan memiliki armada 60 helikopter Chinook yang dibeli bulan lalu, kata Kepala Angkatan Udara Jerman Ingo Gerhartz seperti dikutip pada hari Jumat, 11 Agustus 2023.
Bulan lalu, Reuters melaporkan Jerman akan membeli 60 helikopter Chinook dari Boeing dalam sebuah paket yang akan menelan biaya hingga 8 miliar euro atau hampir Rp134 triliun, termasuk infrastruktur yang diperlukan untuk pesawat tersebut.
"Kami akan menjadi negara helikopter terbesar kedua di NATO setelah AS," kata Gerhartz seperti dikutip oleh jaringan media RND.
Hampir 50 helikopter Chinook akan ditempatkan di pangkalan Holzdorf/Schoenewalde di Jerman timur, di mana 1.000 tentara tambahan juga akan ditempatkan.
"Schoenewalde akan memainkan peran kunci yang unik untuk Angkatan Udara, seluruh Bundeswehr dan keamanan Jerman," katanya.
Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat ini merupakan operator Chinook terbesar kedua dengan 51 helikopter bongsor itu.
Korea Selatan sekarang menjadi operator helikopter Chinook terbesar ketiga dan memiliki sekitar 43 pesawat.
Setelah tahun 2027, CH-47F Block I tidak akan lagi diproduksi atau dikirimkan, tetapi pekerjaan untuk meningkatkan Chinook akan dilanjutkan dengan program H-47 Block II.
Boeing CH-47 Chinook adalah helikopter dengan dua rotor yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat Vertol dan diproduksi oleh Boeing Vertol. Chinook adalah helikopter angkut berat yang termasuk di antara helikopter Barat pengangkat terberat.
Nama Chinook berasal dari suku asli Amerika di negara bagian Oregon dan Washington.
Chinook awalnya dirancang oleh Vertol pada 1957 dengan nama Vertol Model 107 atau V-107. Sekitar waktu yang sama, Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan niatnya untuk mengganti Sikorsky CH-37 Mojave bertenaga mesin piston dengan helikopter baru bertenaga turbin gas.
REUTERS
Pilihan Editor Afrika Barat Akan Bentuk Pasukan Militer untuk Intervensi Niger