TEMPO.CO, Jakarta - Rudal Rusia menghantam kota Pokrovsk di Ukraina timur dua kali pada Senin malam, menewaskan sembilan orang, melukai banyak orang dan menghancurkan apartemen dan hotel populer, kata para pejabat Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Selasa, 8 Agustus 2023, mengatakan bahwa 82 orang terluka dalam serangan itu, dan operasi penyelamatan di Pokrovsk, sekitar 75 km barat daya Bakhmut di timur Donetsk, telah selesai.
"Setiap orang diberi bantuan yang diperlukan. Ada dua anak di antara yang terluka," kata Zelensky dalam pidato malamnya.
Secara terpisah, Wali Kota Donetsk yang dilantik oleh Rusia Alexei Kulemzin menuduh Ukraina di sebuah pos media sosial menembaki kota Donetsk, menewaskan tiga orang dan melukai 10 lainnya pada Selasa. Sepuluh orang terluka termasuk seorang anak laki-laki yang lahir pada 2012, kata Kulemzin di saluran Telegramnya.
Kulemzin juga mengatakan sejumlah bangunan rusak di beberapa distrik kota, antara lain halte bus, rumah sakit, toko, dan beberapa bangunan tempat tinggal.
Dalam serangan Pokrovsk, dua rudal menghantam pusat kota, yang memiliki populasi sekitar 60.000 sebelum perang, dalam waktu 40 menit satu sama lain, kata saksi mata. Gambar yang diposting online oleh pejabat menunjukkan bahwa Hotel Druzhba (Persahabatan) terkena serangan langsung, dengan beberapa lantai hilang.
Warga mengatakan hotel itu populer di kalangan jurnalis, pekerja bantuan, dan militer. Itu adalah salah satu dari sedikit yang masih beroperasi di wilayah timur Donetsk, dekat garis depan.
Saksi mengatakan kepada juru kamera Reuters bahwa dua pekerja darurat tewas dalam serangan pertama, dan kementerian dalam negeri mengatakan 29 petugas polisi dan tujuh penyelamat terluka dalam serangan kedua.
Kateryna, 58, sedang berada di rumah saat mendengar ledakan pertama. Kemudian ledakan kedua menghantam gedungnya.
"Api membuat mata saya sakit. Saya jatuh ke lantai, di tanah. Mata saya (sakit) sangat," katanya sambil menunjuk beberapa goresan di sekitar matanya dan perban di dahinya.
Penduduk lain, Lidia, 75 tahun, mengatakan dia sedang menelepon ketika ledakan kedua terjadi. "Jendela jatuh menimpaku," katanya dari sofa. "Punggung saya luka. Saya baru saja kembali dari rumah sakit... Lutut dan paha saya luka."
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Korea Utara Retas Produsen Rudal Rusia, Jambore Pramuka, dan Hari Kucing