TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan terbang ke Cape Town untuk mengikuti KTT BRICS yang diadakan pada 22 sampai 24 Agustus 2023 di Afrika Selatan.
Kehadiran Jokowi dalam KTT itu dianggap sebagai upaya Indonesia untuk menjajaki bergabung menjadi salah satu anggota BRICS. Saat ditanya pada Senin kemarin, Jokowi hanya menjawab singkat, "Nanti diputuskan.".
Apa itu BRICS
BRICS merupakan kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan South Africa atau Afrika Selatan. Nama BRICS sendiri diambil dari huruf awal masing-masing anggota negara tersebut. Nama tersebut pertama kali diambil oleh Goldman Sachs pada 2001, meskipun negara terakhir untuk huruf ‘S’, yakni South Africa atau Afrika Selatan baru bergabung pada 2010.
BRICS sendiri pertama kali berlangsung melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Yekaterinburg, Rusia, pada 16 Juni 2009. Kala itu, KTT tersebut dihadiri oleh berbagai kepala negara, seperti Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Rusia Dimitry Medvedev, Presiden Tiongkok Hu Jintao, sampai Perdana Menteri India Manmohan Singh.
Terhitung dari KTT pertamanya, BRICS telah mengadakan 12 kali KTT. Di antaranya pada 2010 di Brazil, 2011 di Tiongkok, 2012 di India, 2013 di Afrika Selatan, 2014 di Brazil, 2015 di Rusia, 2016 di India, 2017 di Tiongkok, 2018 di Afrika Selatan, 2019 di Brazil, dan 2020 di Russia.
Dilansir dari situs Brics2021.gov.in, BRICS menjadi kelompok ekonomi penting dari berbagai negara yang mewakili 41% penduduk dunia, 24% PDB dunia, dan memiliki 16% dalam pangsa perdagangan dunia. BRICS telah menjadi mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi global dan telah bersatu untuk membahas isu-isu penting di bawah tiga pilar, politik dan keamanan, ekonomi dan keuangan, serta kebudayaan.
BRICS2021 | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Ditanya Soal Rencana Gabung BRICS, Jokowi: Nanti Diputuskan