Disorot dunia karena sikap diamnya terhadap etnis Rohingya
Pada 2016, Suu Kyi menduduki beberapa jabatan di pemerintahan, salah satunya sebagai penasehat negara yang pada dasarnya membuatnya secara de facto memimpin negara.
Di tengah puncak kejayaannya, Suu Kyi dikritik oleh pemimpin dunia terkait sikap diamnya terhadap pembantaian etnis minoritas Rohingya di negara bagian Rakhine oleh militer Myanmar. Genosida terhadap etnis Rohingya ini disebut sebagai upaya untuk merebut wilayah yang selama ini ditinggali etnis minoritas tersebut.
Suu Kyi yang bergeming dikritik dan dinilai ironis mengingat dia adalah peraih Nobel perdamaian. Sempat muncul dorongan agar panitia Nobel mencabut penghargaan itu, namun pencabutan tersebut tidak bisa dilakukan.
Digulingkan lewat kudeta militer
Di tengah upaya negara-negara di dunia memerangi wabah virus corona atau persisnya pada pekan pertama Februari 2021, Suu Kyi digulingkan lewat kudeta militer
Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing melakukan kudeta terhadap Pemerintahan Suu Kyi atas tuduhan telah melakukan penipuan atas hasil pemilu pada 8 November 2020 lalu, yang dimenangkan oleh Partai NLD. Partai tersebut salah satunya didirikan oleh Suu Kyi.
Komisi Pemilihan Umum Myanmar mengabaikan tuduhan mal-praktik dari Aung Hlaing tersebut. Pengacara Suu Kyi menyebut kliennya sampai 8 Februari 2021, masih berada dalam tahanan polisi. Dia bahkan tak diizinkan untuk menemuinya.
DANIEL A. FAJRI | SUCI SEKARWATI
Pilihan Editor: Sederet Fakta Junta Militer Myanmar Beri Grasi Aung San Suu Kyi, Bentuk Propaganda?