TEMPO.CO, Jakarta – Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Pakistan yang menargetkan rapat partai politik terus bertambah. Hingga Rabu, 2 Agustus, 2023, angka kematian mencapai 63, sementara 123 masih dalam perawatan.
Serangan tersebut terjadi di distrik barat laut Bajaur pada Minggu, 31 Juli 2023. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan di sebuah pertemuan partai Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F).
Partai itu dikenal memiliki hubungan dengan Islamis garis keras tetapi mengutuk militan yang berusaha menggulingkan pemerintah.
Pengawas medis rumah sakit markas distrik Bajau Liaqat Kha menyebut, dengan 123 orang terluka masih dirawat di rumah sakit. Korban tewas tercatat 63 dan bisa terus bertambah.
Serangan itu adalah yang paling mematikan terhadap partai politik sejak berkampanye untuk pemilihan terakhir pada 2018. Bom tersebut telah menimbulkan kekhawatiran keamanan
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengecam ledakan itu, yang terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan politik dan krisis ekonomi, sebagai serangan terhadap proses demokrasi.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin Berbicara dengan Erdogan Soal Kesepakatan Laut Hitam