TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri memastikan kondisi tiga warga negara Indonesia di Niger aman, di tengah kudeta militer terhadap pemerintah terpilih negara itu. Satu WNI kebetulan sedang mengambil cuti dan pulang ke tanah air.
Tentara Niger yang menamakan diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) pada pekan lalu mengumumkan kudeta melalui televisi, tidak lama setelah menahan Presiden Mohamed Bazoum di kediamannya. Mereka menyebut situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk sebagai alasan melancarkan kudeta.
Baca juga:
Prancis mengumumkan segera mengevakuasi warganya pada Selasa, 1 Agustus 2023, menyusul penyerangan terhadap kedutaannya oleh para pendukung junta. Bekas negara kolonial di Niger itu telah menempatkan pasukan selama satu dekade untuk membantu melawan pemberontakan Islamis.
Pemerintah RI tidak memiliki perwakilan di Niger. Tetapi, melalui KBRI Abuja di Nigeria yang wilayah akreditasinya meliputi Niger, perwakilan RI telah menghubungi para WNI yang bekerja di negara Afrika Barat tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha saat ditemuui media Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023, mengatakan, ketiga WNI yang selamat bekerja di daerah Tahoua.
Sedangkan satu WNI bekerja di Ibu Kota Niamey. Tetapi, saat kudeta berlangsung sejak 26 Juli lalu dia sedang mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
“KBRI Abuja bersama konsul kehormatan kita di Niger akan terus memantau situasi di sana,” kata Judha.
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1960. Junta militer yang merebut kekuasaan di Niger pekan lalu menuduh Prancis merencanakan serangan untuk membebaskan Presiden Bazoum yang ditahan dan mengembalikan pemerintah yang digulingkan.
Prancis membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah Prancis hanya hanya berupaya melindungi warga negara dan kepentingannya di Niger. Uni Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan negara-negara lain telah mengutuk tindakan junta yang menggulingkan pemerintah terpilih Niger.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Bentrok antar-Etnis di India, 2 Orang Tewas