TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang tewas dan 15 lainnya terluka saat sejumlah orang mencoba menghentikan prosesi yang dilakukan penganut Hindu di negara bagian utara India, Haryana pada Senin, 31 Juli 2023, kata polisi.
Insiden itu terjadi di distrik Nuh dengan penduduk mayoritas Muslim. Sejumlah mobil dibakar dan bebatuan dilemparkan ke arah polisi, pemerintah negara bagian mengerahkan pasukan tambahan untuk mengendalikan keadaan, menurut laporan Press Trust India.
Polisi menggunakan gas air mata dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan. Selain itu jaringan internet juga dicabut di wilayah itu dan perintah yang melarang pertemuan besar dikeluarkan.
"Kejadian hari ini sangat disayangkan, Saya meminta semua orang menjaga perdamaian di kota ini. Pihak yang bersalah tidak akan lolos, tindakan tegas akan dijatuhkan kepada mereka," cuit Kepala Pemerintahan Haryanan Lal Khattar di X, platform yang sebelumnya disebut Twiiter.
Berbagai sumber menyebutkan bentrokan dipicu setelah Monu Manesar, seorang penggembala sapi yang dicari akibat sejumlah kasus pidana termasuk pembunuhan dua orang pria Muslim pada Februari di Rajasthan, mengatakan dalam video akan mengikuti prosesi tersebut.
"Prioritas utama kami adalah mengendalikan situasi. Kami meminta semua pihak menjaga perdamaian. Kami juga berusaha mengirimkan pasukan dengan helikopter," kata Menteri Dalam Negeri Anil Vij.
Ketegangan antara Hindu dan Muslim di India meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Para pengamat menyatakan negara menutup mata dan tidak berbuat banyak untuk menghentikan kekerasan.
ANTARA | ANADOLU
Pilihan Editor Myanmar Tunda Pemilu, Kemenlu RI: Pemulihan Demokrasi Kian Lambat