TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI untuk mengirimkan pesan bersatu mengutuk keras pembakaran Al Qur'an yang terjadi belakangan ini di Swedia dan Denmark.
Retno menyampaikan pesan itu saat hadir secara virtual dalam Sidang Luar Biasa ke-18 Dewan Menteri Luar Negeri OKI pada Senin, 31 Juli 2023. Pertemuan itu diadakan atas permintaan Arab Saudi, Ketua KTT Islam ke-14, serta Republik Irak sebagai tanggapan atas pernyataan yang dikeluarkan oleh komite eksekutif OKI pada 2 Juli.
Pernyataan itu intinya membahas pembakaran salinan Al Qur'an di Swedia dan menyerukan pertemuan darurat tingkat tinggi kelompok tersebut.
Kementerian Luar Negeri menyebut Retno berkomunikasi langsung dengan menteri luar negeri dari Denmark untuk menyampaikan perhatian atas aksi pembakaran Al Quran tersebut. Sementara di Jakarta, Kemlu telah memanggil duta besar dari Swedia.
“Apa yang disebut kebebasan berpendapat tidak boleh kemudian mencederai perasaan mereka yang memiliki kedekatan atau penghormatan terhadap kitab suci yang sakral sifatnya,” kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah saat ditemui di Jakarta pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Sejumlah protes dengan aksi merusak dan membakar salinan Al Quran terjadi dalam beberapa pekan ini di Swedia dan Denmark. Demo itu menyebabkan kemarahan di kalangan umat Islam. Kedutaan Swedia di Baghdad pada pekan lalu diserbu dan dibakar oleh pengunjuk rasa yang marah.
Denmark dan Swedia baru-baru ini mengizinkan pembakaran Al Quran itu di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara. Kedutaan kedua negara di Jakarta belum bisa dijangkau Tempo.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan pada Minggu bahwa dia telah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. Mereka sepakat bahwa situasi dampak aksi pembakaran Al Quran itu berbahaya. "Kita perlu mengambil langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan," katanya dalam sebuah postingan di Instagram.
Pemerintah Swedia mengatakan bulan ini bahwa pihaknya akan meninjau kemungkinan untuk mengubah Undang-Undang Ketertiban Umum Swedia, demi memberikan kemungkinan kepada polisi untuk menghentikan demonstrasi yang mengancam keamanan Swedia.
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan kepada penyiar nasional pada Minggu bahwa pemerintah akan mencari "alat hukum" yang akan memungkinkan pihak berwenang untuk mencegah pembakaran salinan Al Quran di depan kedutaan negara lain.
OKI pada Senin menyuarakan "kekecewaan" dengan tanggapan Swedia dan Denmark terhadap serentetan pembakaran Al Quran yang telah memicu kemarahan di Timur Tengah.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Cuaca Ekstrem di Arab Saudi, Suhu Diprediksi Bisa Tembus 50 Derajat