TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengatakan bahwa pihaknya mencegat dua rudal Ukraina di atas wilayah Rostov selatan yang berbatasan dengan Ukraina pada Jumat, 29 Juli 2023. Akibatnya sekitar 15 orang terluka terkena puing-puing yang jatuh di kota Taganrog.
Taganrog adalah daerah yang berbatasan dengan Ukraina, sering mengalami serangan dan penembakan drone sejak perang dengan Rusia meletus Februari tahun lalu. Namun kota ini tidak pernah menjadi sasaran serangan rudal.
"Peralatan pertahanan udara Rusia mendeteksi rudal Ukraina dan mencegatnya di udara. Puing-puing rudal Ukraina jatuh di wilayah Taganrog," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu mengatakan rudal S-200 pertama ditujukan terhadap "infrastruktur perumahan" Taganrog, sebuah kota berpenduduk sekitar 250.000 orang. Tak lama setelah itu, rudal S-200 kedua ditembakkan di dekat kota Azov, dengan puing-puing jatuh di daerah yang tidak berpenghuni.
Gubernur wilayah Rostov Vasily Golubev mengatakan 15 orang menderita "luka ringan" akibat pecahan dalam ledakan di dekat kafe "Taman Chekhov" di pusat Taganrog.
"Penyelamat ada di tempat kejadian. Tidak ada korban jiwa. Ada beberapa orang terluka dan telah dikirim ambulans," kata Golubev di Telegram.
Sembilan orang berada di rumah sakit. Satu orang membutuhkan operasi.
Golubev mengatakan bahwa "pusat ledakan" berada di Museum Seni Taganrog, beberapa ratus meter dari kafe. Dinding museum, atapnya dan bangunan luarnya hancur akibat serangan rudal. Bingkai jendela blok apartemen tiga lantai di dekatnya rusak akibat benturan.
Taganrog terletak di pantai Laut Azov dan sekitar 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan dengan Ukraina. Kota ini juga berada di jalan menuju kota pelabuhan Mariupol, yang direbut oleh pasukan Rusia tahun lalu setelah pengepungan yang menghancurkan.
NDTV
Pilihan Editor: AS Umumkan Paket Senjata ke Taiwan US$ 345 juta, Bisa Bikin Cina Murka