TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Cina dan Rusia berdiri bersama Kim Jong Un ketika mereka meninjau rudal berkemampuan nuklir terbaru Korea Utara dan drone serangan baru dalam parade militer di Pyongyang, media pemerintah Korea Utara menunjukkan pada Jumat 28 Juli 2023.
Parade yang digelar pada Kamis malam tersebut untuk memperingati 70 tahun peringatan akhir Perang Korea, dirayakan di Korea Utara sebagai "Hari Kemenangan".
Kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu adalah yang pertama oleh pejabat tinggi pertahanan Moskow sejak pecahnya Uni Soviet pada 1991. Sedangkan delegasi Cina adalah delegasi pertama negara tersebut sejak pandemi COVID-19 dimulai.
Undangan Korea Utara kepada delegasi Rusia dan Cina merupakan pembukaan diplomatik yang langka sejak dimulainya pandemi COVID-19. Para ahli mengatakan Kim berusaha keluar dari isolasi diplomatik dan meningkatkan visibilitas kemitraannya dengan sekutu otoriter untuk melawan tekanan dari Amerika Serikat.
Kim menghadiri parade pada Kamis malam bersama Shoigu dan anggota Politbiro Partai Komunis Cina Li Hongzhong dari balkon yang menghadap ke Lapangan Kim Il Sung yang terang benderang. Balkon itu dinamai menurut nama kakek Kim, pendiri Korea Utara.
Kim, Shoigu dan Li berbicara, tertawa dan memberi hormat ketika pasukan Korea Utara berbaris, foto yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara menunjukkan.
Acara utama dimulai dengan kedatangan Kim di alun-alun dengan limusin yang dikawal oleh barisan sepeda motor. Kim memberi hormat kepada penjaga kehormatan dan pejabat militer dan berjalan menyusuri karpet merah untuk memasuki gedung tempat Shoigu dan Li menyambutnya di balkon, saat pasukan di bawah meneriakkan "lindungi Kim Jong Un dengan nyawa kami!"
Penyelenggara menyiarkan pesan dalam bahasa Rusia, Cina, dan Korea sambil memperkenalkan tamu Kim kepada orang banyak, mengundang sorakan dan tepuk tangan. Cuplikan yang diedit dari televisi pemerintah Korea Utara menunjukkan jalan-jalan dan tribun dipenuhi dengan puluhan ribu penonton yang dimobilisasi, yang berteriak ketika gelombang tentara, tank, dan rudal balistik antarbenua besar didorong keluar dari truk peluncur.
Saat pawai berlangsung, Kim terus berbicara dan bertukar senyum dengan Shoigu dan Li, yang masing-masing berdiri di kanan dan kiri di tengah balkon. Kim dan Shoigu berulang kali mengangkat tangan untuk memberi hormat kepada pasukan parade. Namun, siaran itu tidak menunjukkan Kim berpidato.
Senjata terbesar Kim disimpan untuk akhir, ketika pasukannya meluncurkan ICBM baru yang telah diuji terbang dalam beberapa bulan terakhir dan menunjukkan jangkauan yang dapat mencapai jauh ke daratan Amerika Serikat, Hwasong-17 dan Hwasong-18. Beberapa analis mengatakan rudal itu didasarkan pada desain atau pengetahuan Rusia.
Penampilan delegasi Rusia dan Cina di acara-acara dengan rudal nuklir Korea Utara – yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB dengan dukungan Cina dan Rusia – menandai kontras dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat itu, Beijing dan Moskow berusaha menjauhkan diri dari pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang.