TEMPO.CO, KUALA LUMPUR - Tokoh Oposisi, yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yakin bisa mengungguli pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam pemilihan daerah mendatang. Ia menargetkan menarik lebih banyak suara mayoritas dari etnis Melayu.
“Saya cukup optimis kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” kata Muhyiddin, yang pernah menjadi perdana menteri Malaysia selama 17 bulan periode 2020 dan 2021, saat wawancara dengan Reuters pada Kamis, 27 Juli 2023.
"Kami akan menjadi partai pilihan bagi orang Melayu. Mereka akan mempercayai kami untuk berjuang membela kepentingan mereka dan Islam,” ujarnya menambahkan.
Enam dari 13 negara bagian di Malaysia akan mengadakan pemilu daerah pada 12 Agustus 2023 memasuki pemerintahan Anwar yang berusia delapan bulan. Keuntungan aliansi oposisi yang dipimpin Muhyiddin dapat melemahkan pemerintah dan menakuti investor.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters Muhyiddin mengatakan aliansi Perikatan Nasionalnya - yang dibentuk tiga tahun lalu - telah mendapat dukungan yang meningkat sejak pemilihan umum November 2022. Saat itu ia berada di urutan kedua setelah kubu Anwar.
Malaysia adalah negara multi-ras, multi-agama. Etnis Muslim Melayu terhitung lebih dari 60 persen dari populasi. Etnis India dan Cina membentuk minoritas yang cukup besar.
Analis politik di Universitas Nottingham Malaysia Bridget Welsh mengatakan telah terjadi pergeseran menyeluruh ke arah Perikatan di kalangan pemilih Melayu, meski setidaknya 30 persen masih ragu-ragu. Welsh mengutip kekecewaan terhadap Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang masuk pemerintahan Anwar. Warga Malaysia juga disebut menaruh perhatian pada biaya hidup yang lebih tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Terperosok dalam skandal korupsi, partai UMNO kalah dalam jajak pendapat untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia pada 2018. Muhyiddin mengatakan Perikatan juga memenangkan pemilih non-Melayu, dengan survei baru-baru ini yang dilakukan oleh koalisi menunjukkan peningkatan yang nyata dalam dukungan dari komunitas etnis-India.
Dia mengatakan blok itu dapat mempertahankan kekuasaan di tiga dari enam negara bagian. Menurutnya, ia juga bahkan berpotensi merebut kendali atas negara bagian dan kekuatan ekonomi terkaya Malaysia, Selangor, yang mengelilingi ibu kota negara itu, Kuala Lumpur.
Ia tak ragu akan akan meraup kemenangan di Selangor. Negara bagian itu telah dikuasai partai Anwar selama 15 tahun.
Anwar menjalankan koalisi multi-etnis progresif, Pakatan Harapan, yang menarik bagi minoritas Malaysia dan Melayu perkotaan. Sedangkan Perikatan terbukti populer di kalangan pemilih muda dan Melayu yang lebih tradisional. Hasil dekat pemilu tahun lalu menggarisbawahi perpecahan di Malaysia. Pihak berwenang kemudian memperingatkan meningkatnya ketegangan etnis di media sosial.
Perikatan Nasional termasuk Parti Islam Se-Malaysia (PAS) - sebuah partai keagamaan yang menganut interpretasi hukum Islam yang ketat dan partai terbesar di parlemen.
Muhyiddin mengakui keprihatinan atas kecenderungan konservatif negara itu dan keuntungan PAS baru-baru ini. Menurutnya partai Islam harus memoderasi pandangannya untuk memenuhi kebutuhan semua warga Malaysia jika ingin memainkan peran lebih besar dalam politik nasional.
REUTERS