TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Direktur CIA William Burns untuk menjadi anggota kabinetnya sebagai salah satu penasihat keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
"Di bawah kepemimpinannya, CIA memberikan pendekatan jangka panjang dengan pandangan jernih terhadap tantangan keamanan nasional utama negara kita," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Jumat, 21 Juli 2023, mengacu pada pendekatan Burns terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan persaingan AS dengan China.
Langkah itu dilaporkan sebelumnya oleh Washington Post, yang mengatakan langkah Biden itu sebagian besar bersifat simbolis dan tidak akan memberikan otoritas baru kepada Burns.
Bonnie Glaser, kepala program Indo-Pasifik di German Marshall Fund Amerika Serikat, mengatakan penunjukan itu mencerminkan kepercayaan Biden pada Burns dan pengalaman kariernya.
Burns, diplomat karir pertama yang memimpin CIA pada tahun 2021, "telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan keamanan nasional, terutama yang berkaitan dengan Rusia dan China", kata Glaser.
Burns bukanlah direktur CIA pertama yang mendapatkan status kabinet. Mantan Presiden Bill Clinton juga menunjuk direktur CIA-nya - John Deutch dan George Tenet - untuk bertugas di kabinetnya, begitu pula Ronald Reagan dengan William Casey.
Daniel Byman, direktur Program Studi Keamanan di Sekolah Layanan Luar Negeri Universitas Georgetown, melihatnya sebagai bukti "efektivitas luar biasa Burn daripada keputusan yang lebih luas tentang peran CIA dalam kabinet."
"Burns telah menjadi bagian yang sangat penting dari kebijakan luar negeri Biden, tentu saja melayani sebagai pemimpin intelijen tetapi juga sebagai diplomat ke Ukraina, Timur Tengah, dan bagian dunia lainnya. Biden ingin memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan Burns saat dia membentuk kebijakan luar negerinya."
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan sudah biasa bagi presiden untuk memvariasikan lembaga yang diwakili dalam kabinet mereka.
Misalnya, mantan Presiden Barack Obama mengangkat kepala Administrasi Bisnis Kecil ke kabinet dan Clinton menambahkan kepala Badan Manajemen Darurat Federal James Witt ke kabinetnya.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Rusia Kekang Diplomat Inggris, Lulusan S2 Korban TPPO, Eksekusi Petinju Iran