Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biden Sebut Xi Jinping Diktator, Perjalanan Blinken ke China Sia-sia?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Cina Xi Jinping di Bali, 14 November 2022. Hubungan Washington dan Beijing telah meregang karena ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dagang dan perebutan pengaruh di Indo-Pasifik. REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Cina Xi Jinping di Bali, 14 November 2022. Hubungan Washington dan Beijing telah meregang karena ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dagang dan perebutan pengaruh di Indo-Pasifik. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru sehari setelah kunjungan Menlu Anthony Blinken ke Beijing yang memberikan harapan membaiknya hubungan Amerika Serikat-China, tiba-tiba Presiden Joe Biden mencela Presiden Xi Jinping sebagai diktator.

Pernyatan Biden di depan pendukungnya dalam acara penggalangan dana di California, Selasa, 20 Juni 2023, dinilai sebagai konsumsi lokal untuk menaikkan popularitasnya menjelang pemilihan presiden 2024.

Pernyataan Biden itu membuat China berang. Juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning menyebut pernyataan itu "sangat tidak masuk akal" dan "tidak bertanggung jawab" dan mengatakan mereka secara serius melanggar fakta, protokol diplomatik dan martabat politik China.

"Itu adalah provokasi politik terbuka," katanya dalam pengarahan rutin, Rabu, 21 Juni 2023.

Direktur Pusat Studi Amerika di Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan pernyataan itu akan memengaruhi rasa saling percaya, termasuk dalam komunikasi antara para pemimpin, tetapi tidak akan menghapus apa yang telah dicapai Blinken dalam kunjungannya ke China.

"Mulut besar Biden adalah meriam lepas," kata Wu Xinbo,

Biden mengeluarkan komentarnya hanya sehari setelah Antony Blinken menyelesaikan kunjungan ke China untuk menstabilkan hubungan yang menurut Beijing berada pada titik terendah sejak hubungan formal terjalin pada 1979.

Pada penggalangan dana di California, Biden mengatakan Xi sangat malu ketika balon mata-mata China yang dicurigai terbang keluar jalur di wilayah udara AS awal tahun ini. Blinken telah mengatakan pada hari Senin hal tersebut harus ditutup.

"Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat kesal ketika saya menembak jatuh balon sebesar dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata di dalamnya, adalah dia tidak tahu itu ada di sana," kata Biden.

"Itu sangat memalukan bagi para diktator. Ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itu tidak seharusnya terjadi," kata Biden.

Xi menjadi pemimpin paling kuat di China sejak Mao Zedong setelah mengamankan masa jabatan ketiga sebagai presiden pada bulan Maret dan ketua Partai Komunis pada bulan Oktober.

Dia memimpin sistem satu partai yang oleh banyak kelompok hak asasi manusia, pemimpin Barat dan akademisi disebut sebagai kediktatoran karena tidak memiliki peradilan yang independen, media yang bebas, atau hak pilih universal untuk jabatan nasional.

Kritik terhadap Xi dan partainya disensor secara online dan pelakunya berisiko ditahan.

Biden juga mengatakan China "mengalami kesulitan ekonomi yang nyata".

Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, ditanya apakah komentar Biden akan memengaruhi kunjungan pejabat AS dan China di masa mendatang, mengatakan Washington terus mengharapkan keterlibatan "pada waktunya, ketika waktunya tepat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Presiden percaya bahwa diplomasi ... adalah cara yang bertanggung jawab untuk mengelola ketegangan, menjernihkan salah persepsi, menghindari salah perhitungan dan semua ini demi kepentingan kita untuk melakukannya," kata Patel. "Itu tidak berarti tentu saja kita tidak akan blak-blakan tentang perbedaan kita."

Tidak pengaruhi hubungan AS-China

Analis politik menilai adu mulut Washington-Beijing ini tidak akan memperngaruhi hubungan AS-China.

Yun Sun, kepala program China di Washington's Stimson Center, mengatakan pihak AS "ingin membiarkan ini diam-diam pergi."

"Dan China tidak ingin membesar-besarkan ini, merusak prospek proses yang mengarah ke KTT bilateral Xi dengan Biden pada November," merujuk pada kemungkinan pertemuan ketika Amerika Serikat menjadi tuan rumah forum APEC.

Blinken dan Xi sepakat dalam pertemuan mereka pada hari Senin untuk menstabilkan persaingan AS-China sehingga tidak mengarah ke konflik. Meskipun kunjungan tersebut tidak menghasilkan terobosan, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan keterlibatan diplomatik dengan lebih banyak kunjungan pejabat AS dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Biden juga mengatakan pada hari Selasa bahwa utusan iklim AS John Kerry mungkin akan segera pergi ke China. Pada hari Senin, dia mengatakan menurutnya hubungan berada di jalur yang benar dan menunjukkan bahwa kemajuan telah dicapai selama perjalanan Blinken.

Biden sering mendefinisikan keadaan politik global saat ini sebagai pertarungan antara demokrasi dan otokrasi, dan mengatakan negara-negara yang dipimpin secara demokratis harus membangun hubungan ekonomi untuk menyeimbangkan negara-negara yang dipimpin otokrasi, yang mengarah ke Rusia dan China.

Beijing di masa lalu tidak setuju dengan definisi itu. Xi memberi tahu Biden selama pertemuan November 2022 bahwa China memiliki "demokrasi gaya China".

Berbicara dari Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa komentar Biden bertentangan dengan upaya Blinken untuk meredakan ketegangan dengan Beijing, menggambarkan pernyataan itu sebagai "tidak dapat dipahami".

"Namun, itu urusan mereka," kata Peskov. "Kami memiliki hubungan buruk kami sendiri dengan Amerika Serikat dan hubungan kami yang sangat baik dengan Republik Rakyat China."

Para pemimpin dunia lainnya tampak enggan untuk terlibat. Ditanya berulang kali tentang situasi tersebut, juru bicara kanselir Jerman Olaf Scholz hanya mengatakan: "Pemerintah Federal telah memperhatikan pernyataan Presiden Amerika Serikat."

REUTERS

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Hilangnya Tamu Titanic sampai Pengakuan Jepang dan Salah Hitung Pentagon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa ditahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), selama protes pro-Palestina, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/Mike  Blake
Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.


Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 jam lalu

Demonstrasi Great March of Return berlanjut di Gaza pada hari Rabu, 15 Mei, ketika rakyat Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga mereka sebelum tahun 1948. RUPTLY
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

9 jam lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERA
Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini


Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

10 jam lalu

Lily Greenberg. Istimewa
Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

11 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

13 jam lalu

Grup vokal All 4 One tampil menghibur penggemarnya pada hari terakhir pesta musik Java Soulnation 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (6/10). All 4 One mengajak para pennonton untuk bernostalgia ke era musik di tahun 90-an. TEMPO/Nurdiansah
All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

15 jam lalu

Bangunan berdiri di Universitas Al-Azhar-Gaza yang rusak akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 28 April 2024. Setelah 200 hari lebih berlangsungnya perang di Gaza, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga menghancurkan sistem pendidikan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.


Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

1 hari lalu

Tentara Israel berjalan di samping kendaraan militer di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Ammar Awad TPX
Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.