TEMPO.CO, Jakarta - Seorang aktivis anti-perang Rusia, Anatoly Berezikov, meninggal di sebuah pusat penahanan di selatan kota Rostov-on-Don, diduga karena dianiaya, kata pengacaranya.
Berezikov, 40 tahun, sebenarnya akan dibebaskan pada Kamis, namun meninggal dan jenazahnya dibawa ke kamar mayat pada Rabu, kata pengacaranya Irina Gak dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, Kamis, 15 Juni 2023.
Baca Juga:
Video, yang direkam pada hari Rabu, menunjukkan Gak berdiri di luar pusat penahanan tempat Berezikov ditahan, di sebelah ambulans yang dia katakan untuk mengambil jenazah.
Pusat penahanan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak akan memberikan informasi apa pun tentang Berezikov.
Dalam video tersebut, Gak mengatakan Berezikov mengeluhkan pemukulan dan disetrum serta mengatakan kepadanya bahwa dia mengkhawatirkan nyawanya.
OVD-Info, sebuah kelompok pemantau hak asasi manusia, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di pusat penahanan yang mengatakan bahwa Berezikov telah bunuh diri di selnya.
Menurut Gak, Berezikov ditangkap setelah dia memasang selebaran di sekitar kota tentang proyek pemerintah Ukraina yang disebut "Saya Ingin Hidup", program untuk membantu tentara Rusia secara sukarela menyerah.
Rostov-on-Don adalah ibu kota wilayah berbatasan dengan Ukraina timur yang dikuasai Rusia.
Menurut OVD-Info, hampir 20.000 orang ditahan karena memprotes perang Rusia di Ukraina sejak invasi pada 24 Februari tahun lalu. Sebanyak 580 orang diadili dengan tuduhan kriminal.
REUTERS
Pilihan Editor Xi Jinping Ulang Tahun, Putin Kirim Pesan Mesra