TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas sekte kiamat dari Kenya melewati 300 orang. Pihak berwenang pada Selasa, 13 Juni 2023, memastikan ini usai menggali lebih banyak mayat di hutan.
Pihak berwenang mengatakan orang tewas itu merupakan anggota Gereja Good News International, yang dipimpin oleh Paul Mackenzie. Sekte kiamat itu dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk membuat diri mereka sendiri dan anak-anak mereka kelaparan sampai mati agar mereka bisa pergi ke surga sebelum akhir dunia.
Sebanyak 303 orang kini tewas setelah 19 mayat digali dari kuburan massal di hutan Shakahola di tenggara negara itu. Lebih dari 600 orang masih dilaporkan hilang, kata pejabat daerah Rhoda Onyancha.
Penyidik, pada pekan lalu memperluas pencarian mereka untuk mencakup wilayah yang lebih luas di Rhoda Onyancha. Tujuannya untuk pendataan jumlah korban.
Sekitar 65 pengikut pendeta gadungan yang diselamatkan didakwa dengan percobaan bunuh diri pada Senin, 12 Juni 2023. Keterangan itu didapatkan usai mereka menolak untuk makan pada periode 6 Juni dan 10 Juni selama mereka tinggal di pusat penyelamatan, media lokal melaporkan.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki pada bulan lalu menyatakan keprihatinan atas sikap beberapa pengikut Mackenzie yang diselamatkan, namun justru menolak makanan. Salah satu dari mereka telah meninggal, katanya saat itu.
Mackenzie menyerahkan dirinya ke polisi pada April dan ditolak jaminan bulan lalu. Dia belum diminta untuk mengajukan pembelaan.
Dia ditangkap karena dicurigai membunuh dua anak karena kelaparan dan mati lemas awal tahun ini tetapi kemudian dibebaskan.
Kerabat para pengikutnya mengatakan dia kemudian kembali ke hutan dan melanjutkan perkiraan akhir dunianya dari Agustus hingga 15 April 2023.
REUTERS
Pilihan Editor: Hubungan Dua Negara Memanas, Menlu AS-China Komunikasi Via Telepon