TEMPO.CO, Jakarta - Militer Ukraina, Minggu, 4 Juni 2023, meminta semua pihak untuk tidak mengatakan apa pun tentang serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pasukan Rusia, yang terbaru dalam aliran pesan oleh Kyiv saat bersiap untuk serangan itu.
Antisipasi telah meningkat di sekitar apa yang diharapkan menjadi serangan besar-besaran oleh pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur dan selatan.
Namun para pejabat Ukraina telah berulang kali mencegah spekulasi publik atas operasi tersebut, dengan mengatakan hal itu dapat membantu musuh.
Pihak berwenang dalam beberapa hari terakhir juga menindak warga yang membagikan gambar atau rekaman sistem pertahanan udara yang menembak jatuh rudal Rusia.
“Rencana-rencana itu menyukai kesenyapan. Tidak ada pengumuman tentang kapan dimulai,” kata kementerian dalam sebuah video yang dipos di saluran Telegram resmi, yang tampaknya mengacu pada serangan balasan.
Rekaman yang diproduksi dengan rapi menampilkan pasukan garis depan bertopeng dan bersenjata lengkap yang memegang jari mereka di bibir, memberi isyarat untuk diam di tengah gemuruh artileri dan tembakan di kejauhan.
Rekaman itu diakhiri dengan gambar jet tempur F-16 yang mengangkasa – yang telah lama didambakan oleh Kyiv karena berusaha untuk meningkatkan pertahanan udaranya terhadap rudal dan drone Rusia.
Sekutu Barat Kyiv dalam beberapa bulan terakhir telah menyediakan senjata, baju besi, dan amunisi untuk serangan balasan, yang menurut para ahli militer terbukti sulit melawan pasukan Rusia yang bergerilya di parit-parit.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv siap untuk operasi tersebut tetapi menghindari membuat prediksi apa pun.
"Sejujurnya, ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, sangat berbeda," katanya kepada Wall Street Journal. "Tapi kami akan melakukannya, dan kami siap."
Pejabat senior lainnya, termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, juga berusaha untuk meredam harapan.
Namun, dalam beberapa kasus, militer juga memberikan antisipasi. Penjangkauan media sosial oleh Kyiv sering dimaksudkan untuk mengintimidasi Kremlin.
Pekan lalu, mereka memposting video mencolok yang menggambarkan pasukan bersiap untuk pertempuran dan mengucapkan berkat yang membangkitkan semangat, yang kemudian ditayangkan sebagai klip perekrutan.
REUTERS
Pilihan Editor: Tiga Prajuritnya Tewas, Israel Minta Mesir Membantu Penyelidikan Penuh