TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov menganggap pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina akan menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan NATO atau aliansi militer Barat, dalam konflik tersebut. "Tidak ada infrastruktur untuk pengoperasian F-16 di Ukraina dan jumlah pilot serta personel pemeliharaan yang dibutuhkan juga tidak ada," kata Antonov dalam sambutan yang dipublikasikan di saluran pesan Telegram kedutaan, Senin, 22 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.
"Apa yang akan terjadi jika pesawat tempur Amerika lepas landas dari lapangan udara NATO, yang dikendalikan oleh 'sukarelawan' asing?" ujarnya menambahkan.
Antonov mengatakan bahwa setiap serangan Ukraina di Krimea akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia. “Penting bagi Amerika Serikat untuk sepenuhnya menyadari tanggapan Rusia,” kata Antonov.
Rusia sebut Barat hadapi risiko besar
Sebelumnya, Rusia langsung bereaksi keras menanggapi permintaan Presiden Volodymyr Zelenksy kepada NATO bantuan jet tempur F-16. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan, negara-negara Barat akan menghadapi "risiko besar" jika mereka memasok Ukraina dengan jet tempur canggih itu.
"Kami melihat bahwa negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi. Ini melibatkan risiko yang sangat besar bagi diri mereka sendiri," kata Grushko seperti dikutip TASS, Sabtu, 20 Mei 2023.
"Bagaimanapun, ini akan diperhitungkan dalam semua rencana kami, dan kami memiliki semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan."