Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Topan Mocha Tewaskan Ratusan Muslim Rohingya di Myanmar

Reporter

image-gnews
Citra satelit menunjukkan jembatan setelah Topan Mocha mendarat, di Sittwe, Myanmar, 15 Mei 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Citra satelit menunjukkan jembatan setelah Topan Mocha mendarat, di Sittwe, Myanmar, 15 Mei 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTopan Mocha, melanda barat laut Myanmar dan negara tetangga Bangladesh, dilaporkan menewaskan ratusan warga Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine saat menerjang pada Minggu lalu. Hal itu diungkapkan penduduk setempat dan kelompok bantuan kepada Reuters Selasa 16 Mei 2023.

Seorang aktivis Rohingya dan penasihat Kementerian Hak Asasi Manusia Pemerintah Persatuan Nasional Aung Kyaw Moe, mengatakan di Twitter bahwa jumlah kematian di Sittwe saja telah mencapai 400 orang. Dia membagikan video tentang bangunan yang rata, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sementara seorang penduduk di daerah itu, yang menolak untuk diidentifikasi karena khawatir akan keselamatan mereka, mengatakan kepada Reuters bahwa lebih dari 100 orang Rohingya terbunuh, berdasarkan penilaian dari beberapa desa yang dia katakan telah dia kunjungi setelahnya.

"Ada juga begitu banyak orang hilang dari badai," katanya. "Kami tidak menerima bantuan apa pun sejauh ini."

Negara Bagian Rakhine, tempat minoritas Rohingya mengalami persekusi oleh pemerintah, menanggung beban terberat saat badai pada Minggu melepaskan angin dengan kecepatan hingga 210 kilometer per jam.

Topan merobek atap rumah, merobohkan pohon dan menara telekomunikasi serta merobek atap dari bangunan. Hujan deras dan gelombang badai antara 3 dan 3,5 meter juga menyebabkan banjir yang meluas di daerah dataran rendah itu.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) mengatakan telah terjadi kerusakan yang meluas di sekitar Sittwe. “Laporan awal menunjukkan bahwa kerusakan sangat luas dan kebutuhan di antara masyarakat yang sudah rentan, terutama para pengungsi, akan tinggi,” katanya.

Lebih dari 2 juta orang tinggal di jalur Topan Mocha, termasuk ratusan ribu Muslim Rohingya yang tetap tinggal di Rakhine setelah penumpasan pada 2017. Mereka tinggal di kamp-kamp kumuh dengan pembatasan yang ketat terhadap pergerakan mereka.

Partners Relief and Development, organisasi kemanusiaan yang bekerja di Rakhine, mengatakan kontak Rohingya yang tinggal di dekat Sittwe memberitahu bahwa kamp mereka hampir hancur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wilayah Myanmar barat adalah rumah bagi ratusan ribu Rohingya, minoritas teraniaya yang ditolak oleh pemerintah untuk diakui. Lebih dari satu juta orang tinggal di kamp-kamp yang luas di negara tetangga Bangladesh, setelah melarikan diri dari penumpasan militer dalam beberapa tahun terakhir.

Portal berita Myanmar Now mengatakan 22 Rohingya tewas, mengutip warga.

Media pemerintah Myanmar pada Selasa tidak menyebutkan tambahan jumlah korban jiwa, tetapi mengatakan kepala junta Min Aung Hlaing telah mengunjungi Sittwe untuk menaksir kerusakan, menyumbangkan uang dan memberikan instruksi tanggapan.

Sebelum badai mendarat pada Minggu, sekitar 400.000 orang dievakuasi di Myanmar dan Bangladesh. Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan sekitar 6 juta orang di kawasan itu sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum badai, di antaranya 1,2 juta orang terlantar akibat konflik etnis.

Topan Mocha menjadi salah satu yang paling kuat yang pernah melanda kawasan itu. Badai itu adalah salah satu yang terburuk sejak Topan Nargis melanda bagian selatan Myanmar yang menewaskan hampir 140.000 orang pada 2008.

Pilihan Editor: Myanmar Luluh Lantak Diterjang Topan Mocha, 29 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak 

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

8 jam lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

1 hari lalu

Pemandangan umum kamp kelompok pemberontak etnis Myanmar Front Nasional Chin terlihat di sisi Myanmar perbatasan India-Myanmar dekat desa Farkawn di India di negara bagian timur laut Mizoram, India, 13 Maret 2021 REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

Kelompok etnis MNDAA mengklaim berhasil merebut markas besar junta militer Myanmar di kota Lashio, dekat perbatasan dengan Cina.


Militer Israel Klaim Rebut Jasad 5 Sandera dari Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina melarikan diri dari bagian timur Khan Younis setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk mengevakuasi lingkungan mereka, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 22 Juli 2024. Militer Israel  memerintahkan warga Gaza untuk meninggalkan bagian timur kota Khan Younis, dengan alasan pihaknya bersiap
Militer Israel Klaim Rebut Jasad 5 Sandera dari Gaza

Setidaknya 115 sandera masih ditahan di Gaza, menurut media Israel


Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

Retno Marsudi menyinggung isu Myanmar di KTT AMM menyusul situasi di Myanmar semakin buruk.


Piala AFF U-19 2024: Pelatih Australia Beri Pujian untuk Myanmar Karena Mampu Redam Socceroos

2 hari lalu

Pesepak bola Timnas Australia Tiago Quintal (kedua kanan) berusaha melewati pesepak bola Timnas Myanmar Saw Lin Htet Paing (kiri) pada pertandingan babak penyisihan Grup B Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/7/2024). ANTARA FOTO/Moch Asim.
Piala AFF U-19 2024: Pelatih Australia Beri Pujian untuk Myanmar Karena Mampu Redam Socceroos

Pelatih Timnas Australia U-19 Trevor Morgan memuji para pemain Myanmar dalam laga terakhir fase grup Piala AFF U-19 2024.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


LBH Padang Ungkap 8 Poin Hasil Investigasi Lanjutan Tewasnya Afif Maulana

3 hari lalu

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar aksi Kamisan ke-821 merefleksi kematian Afif Maulana (13), bocah 13 tahun yang diduga disiksa oleh polisi di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Juli 2024. Direktur LBH Padang Indira Suryani mengungkapkan ada keterangan Kepolisian yang berubah-ubah dalam kasus kematian Afif Maulana yang diduga tewas karena dianiaya anggota Polri. TEMPO/Subekti.
LBH Padang Ungkap 8 Poin Hasil Investigasi Lanjutan Tewasnya Afif Maulana

LBH Padang mengungkapkan hasil investigasi lanjutan terhadap tewasnya bocah berusia 13 tahun, Afif Maulana, pada 9 Juni 2024 di Kota Padang.


37 Warga Palestina di Dekat Khan Younis Tewas oleh Serangan Israel

4 hari lalu

37 Warga Palestina di Dekat Khan Younis Tewas oleh Serangan Israel

Serangan Israel telah menewaskan setidaknya 37 warga Palestina di dekat Khan Younis. Puluhan kepala keluarga mulai mengungsi lagi.


Di Tengah Gempuran Israel, Atlet Palestina Menuju Olimpiade Paris

6 hari lalu

Calon perenang Olimpiade Palestina, Yazan Al Bawwab, berenang saat sesi latihan di Dubai, Uni Emirat Arab, 13 Juni 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Di Tengah Gempuran Israel, Atlet Palestina Menuju Olimpiade Paris

Kehadiran atlet Palestina di Olimpiade Paris sudah menjadi kemenangan besar bagi tim di tengah serangan brutal Israel ke Gaza dan Tepi Barat


Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

6 hari lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan terluka dalam serangkaian serangan udara Israel dalam semalam di Jalur Gaza.