TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan dari Azerbaijan dan Armenia baku tembak dengan senjata termasuk mortir dan drone di perbatasan, pada Jumat, 12 Mei 2023, menewaskan satu tentara dari masing-masing pihak dua hari sebelum pembicaraan tingkat atas mengenai kesepakatan perdamaian jangka panjang.
Itu adalah hari kedua baku tembak - menjelang pertemuan yang direncanakan Minggu di Brussel antara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azeri Ilham Aliyev.
Seorang tentara Azeri tewas dalam konflik Azerbaijan dan Armenia, Kamis.
Kedua negara bekas Soviet itu telah berperang dua kali dalam 30 tahun dengan fokus pada wilayah sengketa Nagorno-Karabakh, yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia.
Dalam konflik enam bulan pada 2020, Azerbaijan memulihkan sebagian besar wilayah yang hilang dalam perang sebelumnya yang mencengkeram wilayah tersebut di tengah runtuhnya pemerintahan Soviet.
Dalam pertempuran terbaru, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pasukannya diserang dengan mortir dan senjata ringan di dekat desa Sotk, dekat perbatasan. Kementerian mengatakan drone juga dikerahkan.
"Setelah tembakan musuh, pihak Armenia kehilangan satu prajurit yang tewas dalam aksi dan satu terluka," kata kementerian itu, menambahkan baku tembak akhirnya mereda.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan telah mempersingkat serangan pesawat nirawak oleh Armenia pada posisinya di distrik Kalbajar di sisi perbatasannya. Belakangan dilaporkan bahwa salah satu prajuritnya telah terbunuh dan pasukan Azeri mengendalikan situasi.
Ketegangan meningkat sementara upaya semakin intensif untuk membuat kedua pesaing itu mencapai kesepakatan damai meskipun ada perbedaan dalam demarkasi perbatasan dan masalah lainnya. Pembicaraan umumnya dilakukan di bawah yurisdiksi Uni Eropa atau Rusia - yang menjadi perantara gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran pada 2020.
Menteri luar negeri dari kedua belah pihak bertemu minggu lalu di Amerika Serikat.
Azerbaijan bulan lalu membangun pos pemeriksaan di pintu masuk Koridor Lachin - satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia ke Karabakh - dalam tindakan yang menurut Yerevan sebagai "pelanggaran berat" terhadap gencatan senjata 2020.
Pada Kamis, kedua belah pihak mengatakan mereka bertindak membela diri dan menyalahkan yang lain karena menembak lebih dulu.
Armenia mengatakan empat prajuritnya terluka. Pashinyan mengatakan insiden itu merupakan upaya Azerbaijan untuk mengganggu pembicaraan damai.
Bentrokan terbaru juga dilihat sebagai ujian kemampuan Rusia untuk mempengaruhi peristiwa di Kaukasus Selatan.
Rusia adalah sekutu formal Armenia melalui perjanjian pertahanan diri bersama, tetapi juga mengupayakan hubungan baik dengan Baku. Moskow mengatakan kesepakatan perdamaian 2020 yang ditengahinya adalah satu-satunya dasar untuk solusi jangka panjang.
REUTERS
Pilihan Editor: Krisis Utang AS, Para Menteri Keuangan G7 Peringatkan Ketidakpastian Global