TEMPO.CO, Jakarta - Kiev tidak akan mau melakukan negosiasi dengan Moskow, kecuali segala syarat yang diajukan Pemerintah Ukraina dipenuhi. Sekertaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov mengklaim ada sebuah tekanan ke Kiev dari sejumlah negara untuk memulai pembicaraan damai.
“Saya ingin Anda tahu, mereka meningkatkan tekanan agar kami mau duduk bernegosiasi dengan Rusia. tidak boleh ada yang mengatur-atur kepentingan nasional kami berapa pun banyaknya perwakilan negara Anda yang berurusan dengan situasi ini,” kata Danilov dalam sebuah wawancara televisi, Kamis, 11 Mei 2023.
Danilov enggan menyebut nama negara-negara yang mulai menekan Ukraina agar mau negosiasi dengan Rusia. Ukraina sebelumnya sudah berjanji akan memerangi Rusia hingga semua wilayah yang dulu dikuasai Negeri Beruang Merah bisa direbut kembali. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga sudah menanda-tangani sebuah undang-undang yang melarang segala bentuk dialog dan hubungan dengan Rusia selama Presiden Rusia Vladimir Putin berkuasa.
Sedangkan Moskow melihat Ukraina tidak mau berkompromi sama sekali setelah sebuah draft pakta perdamaian berdasarkan proposal Kiev yang ditulis oleh kedua belah pihak pada Maret 2022. Sejumlah pejabat Rusia mengatakan U-turn (pembalik keadaan) telah diperintahkan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, yang ingin menciptakan kekalahan strategis pada Moskow, tanpa mempedulikan jumlah korban jiwa yang dialami Ukraina. Rusia menilai perang Ukraina ini sebagai bagian dari perang proksi barat.
Militer Ukraina dikabarkan akan meluncurkan sebuah serangan besar-besaran melawan Rusia dalam waktu dekat. Media-media Barat menggambarkan rencana serangan oleh Ukraina tersebut akan menjadi momen penentu bagi kiev apakah akan mendapat kemenangan signifikan di medan tempur atau kegagalan bagi Kiev. Sebab tanpa bantuan yang signifikan di medan tempur, Ukriana bakal terseok-seok mengamankan paket bantuan militer dari negara-negara donor.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor : Prancis Buka Penyelidikan Kejahatan Perang atas Kematian Jurnalis AFP di Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.