TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jajak pendapat oleh Konda, lembaga survei yang sangat ditunggu, Kamis, 11 Mei 2023, menunjukkan Presiden Turki Tayyip Erdogan tertinggal dari saingan utamanya Kemal Kilicdaroglu dengan lebih dari lima poin persentase menjelang pemilihan presiden Minggu.
Jajak pendapat tersebut menempatkan dukungan untuk Erdogan pada 43,7% dan Kilicdaroglu pada 49,3%, membuatnya tertinggal dari mayoritas yang dibutuhkan untuk menang di putaran pertama dan mengisyaratkan pemilu Turki akan berlangsung putaran berikutnya antara kedua calon tersebut pada 28 Mei.
Hasil-hasil tersebut memperkuat kesan bahwa Erdogan menghadapi tantangan terbesar untuk pemerintahannya selama dua dekade dalam pemungutan suara. Sebagian besar hasil sejalan dengan beberapa jajak pendapat lain yang menempatkan Kilicdaroglu, kandidat dari aliansi oposisi utama, di depan.
Tugas Erdogan kian sulit karena krisis biaya hidup, yang dipicu oleh kemerosotan lira dan melonjaknya inflasi, dan gempa dahsyat pada Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Survei yang dilakukan 6-7 Mei itu menempatkan dukungan untuk dua kandidat lainnya sebesar 4,8% untuk Sinan Ogan dan 2,2% untuk Muharrem Ince. Konda mengatakan mayoritas pemilih mereka cenderung memilih Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) di putaran kedua.
Sebuah survei Metropoll juga menunjukkan pemungutan suara berlanjut ke putaran kedua, dengan Kilicdaroglu mendapatkan 49,1% dan Erdogan 46,9%. Dalam putaran kedua, itu menunjukkan kemenangan Kilicdaroglu dengan 51,3%.
Tetapi Hakan Akbas, direktur pelaksana Layanan Penasihat Strategis, sebuah penasehat politik yang berbasis di Istanbul, mengatakan bahwa Erdogan tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mencapai apa yang dia harapkan: bersaing lebih lanjut melawan Kilicdaroglu.
“Mengingat gempa bumi dan krisis ekonomi, ini tetapi menjadi keberhasilan baginya. Yang lebih penting sekarang adalah hasil parlemen,” katanya.
"Jika hasilnya adalah parlemen gantung, Erdogan akan mengimbau para pemilih untuk memilih stabilitas daripada kekacauan yang mungkin terjadi setelah koalisi enam partai oposisi."