TEMPO.CO, Jakarta - Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke jalur Gaza, Palestina. Serangan udara itu adalah insiden terbaru dalam lebih dari setahun terakhir melonjaknya kekerasan oleh militer Israel.
Serangan militer Israel telah dilakukan berulang kali dan kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki meningkat. Sebaliknya serangan balik dilakukan oleh Palestina yang menargetkan warga Israel.
Ledakan dahsyat mengguncang jalur Gaza selama berjam-jam. Para saksi melaporkan jet Israel menghantam tempat penampungan Jihad Islam di daerah pemukiman dan lokasi di seluruh Jalur Gaza, termasuk kamp pelatihan dan pos perbatasan.
Jadi korban, militer Israel targetkan komandan senior Jihad Islam
Dalam serangan udara tersebut, tiga komandan senior Jihad Islam. Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam, kelompok bersenjata paling kuat kedua di daerah kantong pantai yang diblokade, yang dikendalikan oleh kelompok militan Islam, Hamas.
"Setiap teroris yang merugikan warga Israel akan dibuat menyesal," kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Gallant menambahkan, militer Israel yang bekerja sama dengan dinas intelijen Shin Bet, menargetkan kepemimpinan Jihad Islam di Gaza dalam operasi yang "tepat."
Menurut Menteri Kabinet Keamanan, Israel Katz, eskalasi besar yang melibatkan Hamas akan membuat pemimpin kelompok itu menjadi sasaran pembunuhan. Tanda lain bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan besar-besaran adalah Menteri Luar Negeri Eli Cohen menyatakan segera kembali ke negara itu usai kunjungan ke India rampung. Cohen bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.