Warga coba selamatkan dokumen dan perabot yang tersisa
Di daerah lain di daerah kantong yang padat itu, yang dijalankan oleh kelompok militan Islam Hamas, orang-orang mengais-ngais puing-puing rumah mereka untuk menyelamatkan dokumen dan perabot apapun yang mereka bisa.
“Anak-anak terbangun akibat bunyi ledakan, mereka panik. Kami memiliki anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua. Yang terjadi tidak normal,” kata Hani Jaber, penduduk Rafah di Jalur Gaza bagian selatan di mana pemimpin tertinggi Jihad Islam dan istrinya terbunuh.
Komentar pejabat Palestina
Para pejabat Palestina mengatakan serangan-serangan Israel, menghantam sejumlah bangunan di jalur populasi padat di mana 2,3 juta warga Palestina tinggal di sebuah petak seluas 365 km persegi.
Warga Palestina telah mengalami beberapa perang dengan Israel sejak 2008. Pejabat Kesehatan Gaza mengatakan blokade yang dipimpin Israel selama 16 tahun telah melumpuhkan ekonomi dan merusak pengembangan institusi kesehatan.
Jalan-jalan Gaza tampak hampir kosong pada Selasa pagi, kecuali pergerakan taksi dan mobil ambulans yang berpacu di jalan-jalan saat kerabat bersiap untuk ikut serta dalam pemakaman 13 orang yang tewas.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tentang korban sipil tetapi selain itu, tidak berkomentar.
DEWI RINA CAHYANI | IDA ROSDALINA
Pilihan Editor: Selain PM Thailand, Pemimpin Myanmar Juga Tak Hadir dalam KTT ASEAN karena Kekerasan