TEMPO.CO, Jakarta - Opioid adalah zat mengandung opium yang dihasilkan oleh otak secara alami. Namun, opioid juga dapat dibuat secara sintetis menggunakan suatu getah tanaman yang memiliki daya memabukkan dan membius. Itulah yang kemudian dinamakan sebagai fentanyl, opioid sintetis yang 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin.
Ada dua jenis opioid sintetis, yakni fentanyl farmasis dan fentanyl yang diproduksi secara ilegal. Fentanyl farmasis diresepkan oleh dokter untuk mengobati rasa sakit parah seperti pada pasien pasca-operasi atau pengidap kanker stadium lanjut. Sebaliknya, fentanil ilegal justru menjadi penyebab utama overdosis fatal maupun nonfatal di Amerika Serikat (AS).
Sebagian besar kasus overdosis fentanyl memang terkait dengan fentanil yang didistribusikan melalui pasar obat ilegal karena efeknya yang mirip heroin. Sejenis narkotika itu seringkali ditambahkan ke dalam obat lain agar obat menjadi lebih murah, lebih kuat, lebih adiktif, sekaligus lebih berbahaya. Fentanyl ilegal sendiri kerap tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk cairan dan bubuk.
Fentanyl bubuk tampak seperti obat pada umumnya. Itu dicampur dengan obat-obatan seperti heroin, kokain, dan metamfetamin untuk dibuat menjadi pil yang dibuat menyerupai opioid resep dokter. Obat-obatan yang mengandung fentanyl sangat berbahaya. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa obat mereka dicampur dengan fentanil. Sementara dalam bentuk cair, fentanyl ilegal dapat ditemukan sebagai semprotan hidung, tetes mata, dan bahkan tetesan pada kertas atau permen.
Fentanyl dan Overdosis
Fentanyl dan opioid sintetis lainnya adalah obat yang paling umum terlibat dalam kasus kematian akibat overdosis. Bahkan dalam dosis kecil, fentanyl bisa mematikan jika tidak digunakan dengan tepat. Lebih dari 150 orang meninggal dunia setiap harinya akibat overdosis opioid sintetis seperti fentanyl.
Obat-obatan ilegal mungkin mengandung kadar fentanyl yang mematikan, dan orang tidak akan dapat melihatnya, merasakannya, atau menciumnya. Hampir tidak mungkin untuk mengetahui apakah obat telah dicampur dengan fentanil kecuali dengan menguji obat tersebut dengan strip tes fentanyl.
Dengan harga murah, strip tes mampu memberikan hasil dalam 5 menit yang lantas menjadi penentu antara hidup atau mati. Walakin, jika tesnya negatif, tetaplah berhati-hati karena strip tes mungkin tidak mendeteksi obat mirip fentanyl yang lebih manjur seperti carfentanil. Ini kemudian menjadi hal penting untuk selalu mendapatkan obat dari apotek terpercaya.
Gejala Overdosis Fentanil
Mengenali tanda-tanda overdosis fentanyl dapat menyelamatkan nyawa. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Pupil pinpoint yang mengecil atau menyempit (pinpoint pupils).
- Tertidur atau kehilangan kesadaran.
- Lambat, lemah, atau tidak bernapas.
- Suara tersedak atau berdeguk.
- Tubuh lemas.
- Kulit dingin atau lembap.
- Kulit berubah warna (terutama di bibir dan kuku).
Mungkin sulit untuk mengira apakah seseorang hanya sekadar mabuk atau sedang mengalami overdosis fentanyl. Jika tidak yakin, asumsikan orang itu sedang mengalami overdosis dan lakukan hal-hal berikut untuk menyelamatkan nyawa:
- Segera telepon ambulans atau rumah sakit.
- Berikan nalokson (naloxone)—penawar overdosis opioid—jika tersedia.
- Usahakan agar orang tersebut tetap terjaga dan bernapas.
- Baringkan orang tersebut secara miring untuk mencegah tersedak.
- Tetaplah bersama orang tersebut sampai bantuan darurat tiba.
Kampanye Kesadaran Fentanyl
“Fentanyl ada di mana-mana. Mulai dari daerah metropolitan besar hingga pedesaan AS, tidak ada komunitas yang aman dari racun ini. Kita harus mengambil setiap kesempatan untuk mencegah kematian akibat overdosis fentanyl yang merenggut banyak nyawa warga AS,” ungkap Anne Milgram dari Penegak Hukum Narkoba Pemerintah AS.
Pada 9 Mei 2023, AS memperingati Hari Kesadaran Fentanyl Nasional yang bertujuan memperkuat upaya nasional untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi penggunaan fentanil. Penegak Hukum Narkoba Pemerintah AS membuat pameran “The Faces of Fentanyl” (Wajah-Wajah Fentanil) untuk menghormati nyawa-nyawa yang hilang akibat keracunan fentanyl. Warga setempat diperkenankan mengirim identitas rekan-rekan mereka yang menjadi korban overdosis fentanyl untuk mendukung kampanye ini.
Kampanye tersebut menyusul dampak ekstrem fentanyl yang telah menyumbang angka kematian warga AS yang berusia di bawah 50 tahun lebih banyak dari penyakit jantung, kanker, pembunuhan, bunuh diri, hingga kecelakaan. Setidaknya 71.940 warga AS meninggal dunia karena overdosis dan keracunan fentanyl dalam periode 12 bulan per Januari 2022. Beberapa dari kematian itu berkaitan dengan fentanil yang dicampur dengan obat-obatan terlarang lainnya seperti kokain, metamfetamin, dan heroin di mana banyak pengguna tidak menyadari bahwa mereka menggunakan fentanyl.
Dua miligram fentanyl saja sudah dianggap sebagai dosis yang berpotensi mematikan. Itu sangat berbahaya bagi orang yang intoleran terhadap opioid.
Pilihan editor: Petani Paraguay Gelar Festival Ganja, Berharap Legalisasi
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM