Kebijakan Apartheid
Meskipun pembicaraan damai antara Israel dan Palestina terhenti sejak 2014, Amerika Serikat membantu menyelenggarakan pertemuan di Yordania dan Mesir tahun ini untuk mencoba menenangkan gelombang kekerasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Sebagai bagian dari langkah-langkah yang disepakati setelah pertemuan di Yordania pada Februari, Israel mengatakan akan menghentikan pembahasan permukiman baru selama empat bulan.
"Dengan memperluas permukiman, pemerintah ekstremis Israel mencoba untuk membuat tidak mungkin berdirinya negara Palestina merdeka," kata Wasel Abu Yousef, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.
Palestina bertujuan untuk mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Lebih dari 3 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat, tidak termasuk Yerusalem Timur, dan telah mengalami puluhan tahun pemerintahan militer yang menurut orang Palestina dan beberapa kelompok hak asasi manusia adalah apartheid.
Israel membantah mempertahankan kebijakan apartheid terhadap warga Palestina.
REUTERS
Pilihan Editor: Grup Wagner Batal Mundur dari Pertempuran Bakhmut