TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keyakinannya pada kemampuan negaranya untuk menangkis invasi Rusia, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Ukraina sedang mempersiapkan serangan balik.
Zelensky berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Arabiya yang ditayangkan, Minggu, 23 April 2023, dan menyentuh berbagai topik saat negaranya berjuang melalui tahun kedua konflik melawan Rusia.
Ketika ditanya tentang situasi lapangan di Ukraina, Zelensky mengakui bahwa situasinya menantang tetapi menekankan bahwa negaranya sedang berjuang dan semakin kuat. “Saya tidak bisa menggambarkan situasinya sebagai baik, tapi kami berjuang,” katanya. "Kami lebih kuat dari tahun lalu."
Zelensky juga menggarisbawahi bahwa rakyat Ukraina bersatu untuk meraih kemenangan. “Kami berharap dan kami percaya bahwa melalui [perolehan] harian kami mendekati kemenangan,” kata Zelensky, menambahkan bahwa Ukraina berkomitmen untuk mendapatkan kembali tanah yang diduduki dan mengembangkan negara mereka.
Zelensky mengatakan bahwa tentara Ukraina sedang mempersiapkan serangan balik terhadap pasukan Rusia, sambil mengecilkan dampak bocoran dokumen AS pada serangan balik ini. Meskipun dia tidak memberikan secara spesifik tentang serangan itu, dia menyatakan keyakinannya akan keberhasilannya. “Tentara kami sedang bersiap-siap, dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk membuatnya lebih kuat,” katanya.
Bakhmut
Zelensky juga berbicara tentang situasi di kota Bakhmut, di mana pertempuran sengit telah terjadi melawan Grup Wagner Rusia.
Meskipun beberapa analis mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil, Zelensky tetap pada pendiriannya bahwa Ukraina tidak akan menyerah pada kota timur Ukraina itu. Dia meminta mereka untuk “mengunjungi [kota] sehingga mereka dapat memahami apa yang bisa terjadi dan apa ancamannya.”
“Tidak mungkin bagi kami untuk menyerah atas Bakhmut karena ini akan [membantu] memperluas medan pertempuran dan akan memberikan kesempatan kepada pasukan Rusia dan Wagner untuk merebut lebih banyak tanah kami.”
Jika Rusia merebut Bakhmut yang bisa bertindak sebagai batu loncatan untuk maju di dua kota besar yang telah lama didambakannya di wilayah Donetsk di timur Ukraina: Kramatorsk dan Sloviansk.
Zelensky berterima kasih kepada sekutu untuk dukungan mereka tetapi mengatakan mereka juga sedang menyokong diri sendiri dengan membantu Ukraina.
“Rusia tidak akan berhenti di Ukraina dan ini adalah sesuatu yang jelas bagi semua orang,” katanya sambil menambahkan bahwa Ukraina, bagaimanapun, dapat menghentikan Rusia.
“Jadi, kepada sekutu kami, dukung kami karena pertama dan terutama ini adalah harga murah yang harus Anda bayar karena Rusia akan melampaui itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berjuang untuk hidupnya di Ukraina dan bukan untuk negaranya.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Rakyat Sudan Saling Membantu dalam Krisis Kemanusiaan