TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Paramiliter Sudan Rapid Support Forces (RSF) Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal dengan panggilan Hemedti, bertelepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyusul konflik yang tengah berkecamuk di Sudan. Hemedti mengatakan dia dan Blinken membahas masalah-masalah mendesak.
"Kami akan memiliki seruan lain untuk melanjutkan dialog dan bekerja bahu-membahu untuk membentuk masa depan yang lebih cerah bagi bangsa kami," kata Hemedti dalam sebuah unggahan di Twitter, Selasa, 18 April 2023.
Keberadaan Hemedti belum diungkapkan sejak Sabtu, 15 April 2023, ketika pertempuran meletus antara RSF dan tentara Sudan. Menurut Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, selain dengan Hemedti, Blinken juga berbicara dengan Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan.
Blinken mendesak al-Burhan dan Hemedti agar mau melakukan gencatan senjata. Dia mengatakan kedua pemimpin itu memiliki tanggung jawab untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga sipil, personel diplomatik, dan pekerja kemanusiaan.
Pada Senin, 17 April 2023, fraksi-fraksi yang bertikai di Sudan sama-sama mengklaim telah memperoleh keuntungan karena kekerasan memutus aliran listrik dan air di ibu kota. Utusan PBB untuk Sudan mengatakan kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk bernegosiasi.
Di tengah serangan udara dan pertempuran di Kota Khartoum dan pertikaian di seluruh Sudan, Utusan PBB Volker Perthes menyebut, pertempuran antara tentara Sudan dan RSF paramiliter telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang.
Khawatir Konlifk Meluas
Perebutan kekuasaan di Sudan telah menggagalkan peralihan ke pemerintahan sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Asap menyelimuti ibu kota, dan penduduk melaporkan gemuruh serangan udara, tembakan artileri, dan penembakan yang menutup rumah sakit di kota yang tidak terbiasa dengan kekerasan.
"Kedua pihak yang bertikai tidak memberikan kesan bahwa mereka menginginkan mediasi untuk perdamaian di antara mereka segera," kata Perthes kepada wartawan melalui tautan video dari Khartoum.
Dia mengatakan musuh telah menyetujui gencatan senjata untuk kemanusiaan selama tiga jam. Namun Al Jazeera dan Al Arabiya TV dari Khartoum mewartakan pada hari kedua pertempuran masih berlanjut meski dijanjikan akan tenang.
Pertempuran di Khartoum dan kota kembar Omdurman dan Bahri yang bersebelahan, sejak Sabtu 15 April 2023 adalah yang terburuk dalam beberapa dasawarsa. Ini berisiko memisahkan Sudan menjadi dua faksi militer yang berbagi kekuasaan selama transisi politik yang sulit.
Panglima Angkatan Darat Sudan, Burhan, mengepalai dewan penguasa yang dibentuk setelah kudeta 2021 dan penggulingan pemimpin veteran Omar Bashir pada 2019 selama protes massal. Pemimpin RSF Hemedti adalah wakilnya.
Dua sumber di keamanan Mesir menyebut Mesir dan Uni Emirat Arab sedang menggodok proposal gencatan senjata untuk Sudan. Kairo adalah pendukung terpenting bagi Angkatan Bersenjata Sudan, sementara Hemedti menjalin hubungan dengan kekuatan asing termasuk Uni Emirat Arab dan Rusia.
REUTERS
Pilihan Editor: Perang Sudan Meletus, Di Mana Negara Berkonflik Ini?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu