TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya empat orang tewas, termasuk seorang pemain sepak bola sekolah menengah, dalam penembakan massal yang terjadi saat pesta ulang tahun yang diadakan di dalam sebuah studio tari di kota kecil Dadeville, Alabama, polisi negara bagian dan kata media lokal pada Minggu, 16 April 2023.
Seperti dikutip Reuters, sebuah stasiun televisi lokal melaporkan pada Minggu bahwa lebih dari 20 orang terluka dalam penembakan itu, sekitar 100 kilometer timur laut ibu kota negara bagian Montgomery, mengutip para penyelidik di tempat kejadian.
Peristiwa itu mengingatkan kembali ihwal kepemilikan senjata api di Amerika Serikat yang lazim dijumpai. Salah satunya dimungkinkan karena Amandemen Kedua Konstitusi yang memberi hak warga untuk memanggul senjata api.
Sebelumnya, diketahui sepertiga warga Amerika Serikat sudah memiliki senjata pribadi. Namun, pada awal tahun 2022, jumlah ini sudah dibatasi oleh pemerintah Amerika. Dalam upaya mengatasi tingkat pembunuhan, termasuk penembakan massal, di Amerika.
Dilansir dari antaranews, pembelian senjata api ini juga melebar hingga Asia-Amerika memiliki presentase rendah dibanding pembelian di Amerika. Senjata api yang dibeli ini digunakan untuk perlindungan diri.
Berdasarkan survei, 10% orang Asia pada 2021 lalu membeli senjata api dan 10% hidup bersama orang pemilik senjata api di dalam rumah.
Sedangkan berdasarkan CNN, revisi undang-undang ini sudah berlangsung sejak pemerintahan Barrack Obama, namun terkatung-katung. Alasannya, orang-orang dari partai Republikan belum sepenuhnya setuju.
Profesor Siswanto, menjelaskan alasan orang dalam partai ini masih bimbang dikarenakan masih adanya kepentingan orang-orang elit dan pengusaha yang berkaitan dengan bisnis senjata.
Jenis senjata api yang bisa dipakai oleh masyarakat Amerika diantaranya Flamethower, Cannon, Miniguns, dan Grenade Launchers. Untuk Flamethower biasanya digunakan oleh militer AS dikarenakan senjata ini bisa meledakkan benteng, bunker, dan kendaraan. Senjata api jenis ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, namun beberapa dari bagian negara memperbolehkan warga sipilnya untuk menggunakan senjata api.
Cannon sendiri adalah senjata api yang mudah didapatkan oleh warga sipil yang didapatkan oleh warga sipil di negara ini karena diperjualbelikan secara daring dan dealer senjata api. Sama seperti Cannon, Miniguns juga diperbolehkan untuk dimiliki oleh warga sipil dengan batasan usia 21 tahun keatas. Peluncur granat Granade Launchers juga diperbolehkan secara legal. Dengan catatan, para pemilik senjata api harus melaporkan diri ke pemerintah federal setempat dan membayar pajak untuk setiap senjata api yang dimilikinya.
Untuk masyarakat pengguna mariyuana, senjata api yang dilegalkan ini dilarang penggunaannya. Hal ini dikarenakan tidak semua negara bagian yang melegalkan ganja ini pada aturan federal mereka. Sehingga, dapat diputuskan untuk pencabutan hak dasar dalam penggunaan senjata api. Preseden baru dan ketidak-konstitusional-an ini juga terjadi pada warga pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Hingga mahkamah menegaskan pembatasan ini harus konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api di negara ini.
TIM TEMPO
Pilihan editor : Empat Orang Terbunuh dalam Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun Alabama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.