TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden khawatir tentang kemungkinan Rusia mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. Walaupun, Amerika Serikat belum melihat tanda-tanda Moskow akan segera mengerahkan senjata nuklir Rusia ke negara tetangga.
"Mereka belum melakukannya," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa, 28 Maret 2023. "Ini mengkhawatirkan."
Dalam wawancara TV pada Sabtu lalu, seperti dikutip kantor berita Ria Novosti, Presiden Vladimir Putin mengumumkan Rusia dan Belarusia telah mencapai kesepakatan untuk memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarus. Rusia, menurut Putin, akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan di Belarus untuk senjata nuklir taktis pada 1 Juli 2023.
Senjata nuklir taktis sering digunakan untuk mencapai keuntungan medan perang tertentu. Reuters menulis, perangkat itu berbeda dari senjata nuklir yang memiliki kapasitas untuk melenyapkan kota.
Rusia menggunakan Belarusia sebagai salah satu landasan peluncurannya untuk invasi ke Ukraina tahun lalu.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam program CBS "Face the Nation” pada Minggu, 26 Maret 2023, mengatakan, AS tidak melihat ada gerakan yang menunjukkan pemindahan itu. "Kami belum melihat indikasi apa pun bahwa dia memenuhi janji ini atau memindahkan senjata nuklir apa pun," katanya.
"Kami sebenarnya tidak melihat indikasi dia memiliki niat untuk menggunakan senjata nuklir di dalam (perang) Ukraina. Titik," kata Kirby. Dia mencatat bahwa sejauh ini tidak ada yang menyebabkan AS mengubah postur pencegahan strategisnya sendiri.
Sebelumnya NATO mengkritik retorika nuklir Rusia yang "berbahaya dan tidak bertanggung jawab" dalam sebuah pernyataan pada Minggu. Pakta Pertahanan Aliansi Barat itu menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi.
"Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan diri kami sendiri," tambah pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Minggu menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk segera diadakan sehubungan dengan komentar Putin.
"Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarusia, dia mengakui bahwa dia takut kalah & yang bisa dia lakukan hanyalah menakut-nakuti dengan taktik," cuit Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Minggu, mengacu pada Putin.
REUTERS
Pilihan Editor: Jaksa Peru Selidiki Presiden Dina Boluarte untuk Kasus Dugaan Pencucian Uang