Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Wanita Tewas dalam Serangan Pisau di Lisbon, Pelaku Diduga Pengungsi Afghanistan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Petugas polisi berjaga di luar Ismaili Centre, setelah serangan pisau mematikan di Lisbon, Portugal, 28 Maret 2023. REUTERS/Pedro Nunes
Petugas polisi berjaga di luar Ismaili Centre, setelah serangan pisau mematikan di Lisbon, Portugal, 28 Maret 2023. REUTERS/Pedro Nunes
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDua wanita terbunuh dan seorang terluka dalam sebuah serangan pisau yang diyakini dilakukan oleh seorang pengungsi Afghanistan di Pusat Ismaili, Lisbon, Selasa, 28 Maret 2023, kata pejabat berwenang.

Polisi Portugis menembak tersangka penyerang setelah ia menolak untuk meletakkan sebuah pisau besar dan mulai mendekati mereka. Pejabat menyatakan ia ditahan dan dibawa ke rumah sakit.

Ismaili adalah minoritas dalam Islam Syiah yang anggotanya telah diserang oleh kelompok ekstremis di negara-negara seperti Pakistan.

“Ini tampaknya sebuah tindakan tersendiri tetapi kondisi dan motivasi sedang diselidiki,” kata menteri dalam negeri Jose Luis Carneiro kepada wartawan.

Perdana Menteri Antonio Costa mengatakan ini tampak seperti sebuah tindakan terisolasi, dan terlalu dini untuk mengatakan lebih.

Carneiro mengatakan tersangka penyerang adalah seorang “pria yang relatif muda” dengan tiga anak. Istrinya meninggal dunia di kamp pengungsi di Yunani.

Pria tersebut, yang dipindahkan ke Portugal berdasarkan skema kerja sama Eropa dan memiliki status perlindungan internasional, menjalani "kehidupan yang cukup tenang" dan menerima bantuan di Pusat Ismaili.

Kedua korban adalah warga negara Portugal yang bekerja di pusat tersebut, kata jaringan televisi SIC mengutip Nazim Ahmed, pemimpin komunitas Ismaili di Portugal. Dia juga mengatakan penyerang adalah pengungsi Afghanistan.

Polisi tidak segera memastikan kewarganegaraannya, tetapi Carneiro mengatakan pria itu sering mengunjungi pusat itu untuk belajar bahasa Portugis, mengumpulkan sumbangan makanan, dan untuk perawatan anak. Para wanita itu bekerja di program dukungan pengungsi di pusat itu, kata menteri itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemimpin spiritual Ismaili Pangeran Karim Aga Khan, yang mengaku sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad, membuka pusat tersebut pada 1998, lengkap dengan ruang salat, ruang kelas, ruang pertemuan, dan ruang pameran.

Pada 2015, ia mendirikan kantor pusat global untuk aliran Ismaili di Lisbon berdasarkan sebuah kesepakatan dengan pemerintahan Portugis, dan pada 2018, ia menjadikan Istana Henrique Mendonca, juga di Lisbon, sebagai Tahta Imamat Ismaili.

Yayasan Aga Khan tidak menjawab ketika ditelepon untuk berkomentar.

Tak lama setelah serangan itu, sejumlah orang yang tampak tertekan terlihat berdiri di luar pusat di tengah kehadiran polisi bersenjata berat dan kemudian dibawa masuk. Petugas polisi yang mengenakan pakaian investigasi TKP putih juga memasuki gedung.

Komunitas Ismaili di Portugal adalah salah satu yang terbesar di benua Eropa, yang berjumlah ribuan, termasuk yang melarikan dari dari Mozambique selama perang sipil.

REUTERS

Pilihan Editor: Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

11 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

11 hari lalu

Portas do Sol, Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Lisha  Riabinina
Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

26 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

37 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab


Hizbullah Ingin Balas Dendam ke Israel, Seberapa Besar Ancamannya?

16 Februari 2024

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Ingin Balas Dendam ke Israel, Seberapa Besar Ancamannya?

Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya pada 2006 selama perang lima minggu dengan Israel, menculik dua tentara dan membunuh lainnya.


Makin Panas, Pakistan Luncurkan Serangan ke Iran terhadap Target-target Militan

18 Januari 2024

Seorang pria melihat layar televisi setelah kementerian luar negeri Pakistan mengatakan negaranya melakukan serangan di Iran yang menargetkan militan separatis, di dalam wilayah Pakistan, di Karachi, Pakistan 18 Januari 2024. REUTERS/ Akhtar Soomro
Makin Panas, Pakistan Luncurkan Serangan ke Iran terhadap Target-target Militan

Pakistan melakukan serangan di Iran menargetkan militan separatis, dua hari setelah Teheran meluncurkan serangan ke wilayahnya.


Solo Traveler ke Lisbon Ini 5 Hal Menarik yang Perlu Diketahui

4 November 2023

Pemandangan kota Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Luis Dille
Solo Traveler ke Lisbon Ini 5 Hal Menarik yang Perlu Diketahui

Salah satu alasan Lisbon desintasi yang pas untuk solo traveler karena tingkat kejahatannya yang rendah


Taliban Minta Pengungsi Afghanistan Diberi Waktu Sebelum Tinggalkan Pakistan

2 November 2023

Pengungsi Afghanistan menghabiskan waktu bersama setelah banjir besar di distrik Khushi di Logar, Afghanistan, 21 Agustus 2022. REUTERS/Stringer
Taliban Minta Pengungsi Afghanistan Diberi Waktu Sebelum Tinggalkan Pakistan

Pengungsi Afghanistan diminta segera meninggalkan Pakistan. Taliban meminta para pengungsi diberi tambahan waktu.


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Menteri Pakistan Bela Keputusan untuk Mengusir Pengungsi Afghanistan

6 Oktober 2023

Pria dan anak-anak terlihat melintasi perbatasan darat utama Afghanistan-Pakistan, di Torkham, Pakistan 15 September 2023. REUTERS/Fayaz Aziz
Menteri Pakistan Bela Keputusan untuk Mengusir Pengungsi Afghanistan

Pakistan memutuskan semua imigran ilegal, termasuk 1,73 juta pengungsi Afghanistan harus pergi dengan tenggat waktu 1 November 2023.