TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa, 28 Maret 2023, mengatakan bahwa seorang aktivis pendidikan anak perempuan terkemuka Afghanistan ditangkap di Kabul minggu ini dan meminta otoritas Taliban untuk mengklarifikasi alasan penahanannya.
Juru bicara kementerian informasi dan badan intelijen pemerintahan Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar atau mengkonfirmasi penahanan tersebut.
"Matiullah Wesa, kepala (Pen Path) dan penganjur pendidikan anak perempuan, ditangkap di Kabul Senin," kata Misi PBB untuk Afghanistan (UNAMA) dalam sebuah pernyataan. "UNAMA meminta otoritas de facto untuk mengklarifikasi keberadaannya, alasan penangkapannya dan untuk memastikan aksesnya ke perwakilan hukum dan kontak dengan keluarga."
Wesa, yang berasal dari provinsi selatan Kandahar, selama bertahun-tahun mengadvokasi pendidikan anak perempuan, khususnya di daerah pedesaan yang konservatif, termasuk selama masa jabatan pemerintah asing yang didukung Barat sebelumnya ketika dia mengatakan banyak gadis yang tinggal di pedesaan tidak terjangkau. oleh layanan pendidikan. Organisasinya, Pen Path, telah mengadakan pertemuan dengan tetua suku, mendorong masyarakat dan pihak berwenang untuk membuka sekolah, dan membagikan buku dan perpustakaan keliling.
Pemerintahan Taliban telah melarang sebagian besar anak perempuan belajar di sekolah menengah atas dan kaum perempuan dari universitas dengan mengatakan ada masalah yang dirasakan termasuk seputar pakaian Islami perempuan. Para pejabat mengatakan mereka sedang melakukan pekerjaan untuk membuka kembali sekolah tetapi belum memberikan kerangka waktu.
Mereka mengatakan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam dan kebiasaan Afghanistan dan bahwa peningkatan keamanan di negara itu sejak pasukan asing pergi telah membuat lebih aman bagi banyak anak kecil untuk pergi ke sekolah.
Tahun lalu, Wesa mengatakan kepada Reuters pekerjaannya bebas dari campur tangan politik dan tidak berpihak dan fokusnya pada membantu komunitas mendorong pendidikan anak-anak perempuan.
REUTERS
Pilihan Editor: Pemogokan Total Buruh Transportasi Membuat Jerman Tak Bergerak