TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanan tingkat tingginya ke China, terjadwal 27-31 Maret 2023. Agenda itu akan diatur ulang.
Sekretaris pers Lula mengatakan urungnya lawatan tersebut disebabkan alasan medis. Ajudan presiden mengeluarkan catatan medis yang menyatakan bahwa setelah evaluasi klinis, Lula, 77 tahun, didiagnosis terkena bakteri dan virus yang disebabkan oleh influenza A.
Pengobatan Lula saat ini telah dimulai. "Meskipun ada perbaikan klinis, layanan medis Kepresidenan merekomendasikan untuk menunda perjalanan ke China sampai siklus penularan virus berakhir," kata catatan itu.
Pemerintah Brasil telah memberi tahu pihak berwenang China ihwal penundaan tersebut, serta niat Lula untuk menjadwal ulang kunjungannya.
Perjalanan itu dipandang sebagai upaya signifikan presiden sayap kiri baru itu untuk meningkatkan hubungan dengan mitra dagang terbesar Brasil itu. Kunjungan mencakup pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada Selasa mendatang.
Lula mulai menjabat pada Januari 2023. Dia awalnya dijadwalkan untuk bepergian pada Sabtu, tetapi menunda keberangkatannya hingga Minggu setelah didiagnosis menderita pneumonia ringan.
Dia akan melakukan perjalanan dengan delegasi besar termasuk setengah lusin menteri kabinet, ditambah gubernur, anggota parlemen, dan 240 pemimpin bisnis. Lebih dari sepertiga pemimpin bisnis berasal dari sektor pertanian Brasil, yang mengirimkan bagian terbesar dari daging sapi, kedelai, dan bubur kayunya ke Cina.
Dengan pembatalan tersebut, perhatian kini beralih ke presentasi kerangka fiskal yang ditunggu-tunggu di Brasil. Rencana ini awalnya dijanjikan oleh Menteri Keuangan Fernando Haddad untuk Maret, namun ditunda oleh Lula hingga setelah perjalanan ke China.
Menurut kantor persnya, Haddad, yang awalnya diagendakan bepergian dengan Lula, tidak akan lagi pergi ke China.
Kerangka kerja baru dianggap penting untuk mengatasi masalah fiskal. Khususnya, setelah Lula mendapatkan persetujuan kongres untuk paket bernilai miliaran riil, yang menghindari batas pengeluaran konstitusional demi meningkatkan belanja sosial dan memenuhi janji kampanye.
REUTERS
Pilihan editor Ikut Grup Wagner Perang di Ukraina, 5 Ribu Narapidana Rusia Dapat Pengampunan