Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mudik merupakan tradisi yang kerap kali dilakukan masyarakat Indonesia, terutama umat Islam saat menjelang Idul fitri atau Lebaran. Mudik merupakan istilah umum untuk kegiatan pulang ke kampung halaman atau tanah kelahiran. 

Antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Heddy Shri Ahimsa-Putra mengatakan, asal-usul istilah mudik berasal dari bahasa Melayu, yaitu udik, yang berarti hulu atau ujung. 

Heddy juga menuturkan istilah mudik mulai dikenal luas pada tahun 1970-an, sesudah masa Orde Baru melaksanakan pembangunan pusat perekonomian di kota-kota besar, seperti Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, yang mengakibatkan banyak orang melakukan urbanisasi untuk menetap dan mencari pekerjaan. 

Ia menuturkan, mereka yang hidup dan bekerja di kota, lama tidak berjumpa dengan keluarga dan kerabat. Padahal, selama di desa bisa dekat dengan keluarga dan kerabat. 

“Pasti kangen, menunggu libur yang lumayan panjang agar bisa kumpul, sangat ditunggu. Karena di Indonesia, masyarakat Muslim yang paling banyak, maka Lebaran Idulfitri jadi pilihan. Berbeda di Eropa dan Amerika, banyak warganya yang pulang kampung saat perayaan thanksgiving atau natal, sedangkan di kita, ya Idul fitri,” ucap Heddy.

4 Negara Memiliki Tradisi Mudik 

1. China 

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Menurut ibtimes.co.uk, perayaan Imlek di China jauh lebih meriah ketimbang Hari Raya Idul Fitri. Momen tersebut banyak dimanfaatkan warganya untuk pulang ke kampung halaman atau mudik agar dapat merayakan bersama keluarga. 

2. Arab Saudi 

Fenomena mudik juga dilakukan oleh warga muslim di Arab Saudi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sama halnya dengan di Indonesia, keluarga di kampung halaman akan mendekorasi rumahnya seindah mungkin dan menyiapkan aneka masakan khas lebaran guna menyambut anggota keluarga lain yang akan berkunjung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Jepang

Golden Week meruapakan Pekan libur panjang yang biasanya dimanfaatkan warga Jepang untuk berlibur dan mudik, kali ini berubah total menjadi Stay Home Week.

Mengikuti mandat pemerintah Jepang yang melarang warganya untuk mudik apalagi piknik, beberapa destinasi wisata di Jepang dan daerah-daerah tak terjadi arus wisatawan. Rupanya, warga Jepang sangat patuh terhadap imbauan pemerintah.

4. Malaysia

Pulang kampung untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar menjadi tradisi yang sama dilakukan warga negara Indonesia dan Malaysia sebagai satu masyarakat ASEAN.

Secara umum mudik di masyarakat Malaysia sama, mereka juga akan membawa berbagai macam buah tangan yang akan dibagikan ke sanak saudara di kampung halaman. Dan biasanya, menurut pekerja migran asal Jawa Timur ini, mereka akan membawa kue-kue yang spesial yang tidak jarang akan dibuat sendiri sebelum mudik.

Nur Yamsi Zakina, pekerja migran Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, mengatakan tradisi pulang kampung di Malaysia kurang lebih sama dengan di Indonesia, tujuannya untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga besar di sana.

Pada umumnya warga Malaysia akan mulai pulang ke kampung halaman alias mudik dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, kata Nur Yamsi Zakina yang biasa disapa Zaki.

LAILI IRA | NURHADI | ANTARANEWS
Pilihan editor: Survei Populix: 72 Persen-Pemudik Lebaran Pilih Pakai Kendaraan Pribadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

1 hari lalu

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

Korea Selatan pada Jumat 1 November 2024 mengumumkan sanksi baru yang menargetkan 11 individu dan empat entitas dari Korea Utara.


3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

3 hari lalu

Umat Hindu berjalan di atas 272 anak tangga kuil Batu Caves sebagai bagian dari ziarah mereka selama festival Thaipusam di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Januari 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)
3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

Diwali juga dirayakan di beberapa negata termasuk Malaysia


Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

4 hari lalu

Shibuya Crossing.Dok. freepik
Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

Asia Timur terdiri dari sejumlah negara yang memainkan peran penting dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial. Ini daftarnya.


Soal Anggur Shine Muscat Asal China Mengandung Residu, Wamen Kementan: Kita Lagi Cek

4 hari lalu

Ilustrasi anggur shine muscat. Freepink
Soal Anggur Shine Muscat Asal China Mengandung Residu, Wamen Kementan: Kita Lagi Cek

Wakil Menteri Kementan, Sudaryono, mengatakan sedang melakukan pengecekan produk pertanian anggur Shine Muscat


Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

5 hari lalu

Ilustrasi anggur shine muscat. Freepink
Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

Anggur Shine Muscat dilarang di Thailand karena mengandung pestisida berbahaya. Malaysia juga ikut menyelidiki anggur ini.


Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

5 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. Mahathir dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di kawasan Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF - WBG/Fikri Yusuf
Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

Mahathir Mohamad keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena infeksi pernafasan bagian bawah. Dia juga diketahui punya riwayat sakit jantung


RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

5 hari lalu

RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia perlu hadir dalam keanggotaan BRICS. Ini alasannya.


Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

6 hari lalu

Sergey G. Tolchenov. TEMPO/Ifa Nahdi
Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.


Sritex Dinyatakan Pailit, Asosiasi Pertekstilan Indonesia: Berawal dari Serbuan Produk China

10 hari lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Sritex Dinyatakan Pailit, Asosiasi Pertekstilan Indonesia: Berawal dari Serbuan Produk China

API menilai pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex tak lepas dari persoalan perlambatan ekonomi dunia yang memicu serbuan produk dari China.


Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono saat ditemui di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Malaysia Mohd Rafizi Bin Ramli membahas isu-isu bilateral dan regional.