TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi Ukraina pada Selasa 21 Maret 2023 untuk berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Kyiv. Hal ini diungkapkan Kementerian Luar Negeri Jepang.
Seperti dilansir New York Post, kunjungan yang sebelumnya dirahasiakan, dilakukan sehari setelah Kishida bertemu PM India Narendra Modi di New Delhi. Pemimpin Jepang jarang melakukan kunjungan mendadak ke negara lain.
Kishida dan Zelensky diperkirakan akan membahas dukungan Jepang untuk membangun kembali Ukraina, yang diinvasi Rusia sejak tahun lalu.
Kishida berencana menunjukkan komitmen Jepang untuk mendukung negara yang hancur akibat perang itu menjelang KTT Kelompok Tujuh (G7) yang akan diadakan di Hiroshima pada Mei.
Dia adalah satu-satunya pemimpin G-7 yang belum mengunjungi Ukraina, sejak Rusia menginvasi negara tetangganya itu. Jepang memegang kepresidenan G-7 tahun ini.
Kishida dijadwalkan memimpin KTT selama tiga hari mulai 19 Mei di Hiroshima, yang hancur oleh bom atom Amerika Serikat pada Agustus 1945.
Kishida berjanji untuk menyampaikan visinya tentang dunia tanpa senjata nuklir di tengah kekhawatiran bahwa Rusia kemungkinan menggunakan senjata itu untuk menyerang Ukraina.
Pejabat Jepang sebelumnya mengatakan akan sulit mengatur kunjungan Kishida ke Ukraina karena alasan keamanan, terlepas dari keinginan sang PM untuk berkunjung sebagai ketua KTT G-7 yang akan datang.
Hubungan Jepang-Rusia memburuk ketika Tokyo bergabung dengan negara-negara anggota G-7 untuk menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Moskow akibat agresi militernya ke Ukraina.
Zelensky telah mengundang Kishida ke Ukraina pada 24 Februari saat mengikuti KTT G-7 secara daring atas undangan PM Jepang itu dalam peringatan satu tahun serangan Rusia di Ukraina.
Pilihan Editor: Jepang Akan Menerima Pengungsi dari Ukraina
NEW YORK POST